Hakordia 2024, Akademisi-Eks Pimpinan KPK Bahas Tantangan Berantas Korupsi
Universitas Paramadina menggelar diskusi memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024. Dalam diskusi ini hadir akademisi Universitas Paramadina, Eks Pimpinan KPK Thony Saut Situmorang hingga Sudirman Said.
Dalam diskusi yang berlangsung di Kampus Paramadina, Trinity Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2024), Rektor Universitas Paramadina, Profesor Didik J Rachbini, mengatakan pihaknya fokus untuk menjadikan lembaga pendidikan yang dipimpinnya menjadi kampus pusat antikorupsi.
"Paramadina ini baru diresmikan dan kampus pusatnya ada di Cipayung, kita sudah punya 3 kampus hasil dari perjuangan pemikir besar Nurcholish Madjid. Nanti dengan pimpinan Mas Wijayanto, kita ingin jadikan ini Hub kampus Antikorupsi ya," kata Prof Didik dalam sambutan saat membuka acara diskusi.
Kemudian acara diskusi dimulai dengan penyampaian pemaparan dari Pengamat Politik sekaligus Dosen Universitas Paramadina, Akhmad Khoirul Umam. Dia menyebut upaya antikorupsi saat ini menjadi tantangan dunia.
"Sebenarnya tantangan antikorupsi itu menjadi tantangan global dan praktis dari basis data yang ada, rata-rata dunia itu mengalami stagnansi di angka 43 dari skor 100," kata Khoirul Umam dalam diskusi, Kamis (5/12/2024).
Sementara pengamat ekonomi yang juga dosen Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai Pemilu yang digelar di Indonesia turut menjadi salah satu faktor dari munculnya peluang korupsi. Dia menilai saat Pemilu berlangsung, banyak uang yang diketahui secara pasti asal usulnya.
"Pilpres, Pileg di Indonesia bisa jadi merupakan contoh money laundry terbesar di dunia. Ada begitu banyak dana tak jelas asalnya, makanya transfer tak dilakukan tapi cash dari tangan ke tangan, diterima masyarakat, lalu dibelanjakan masyarakat. Dari sesuatu yang haram menjadi sesuatu yang halal menjadi bagian dari sistem ekonomi," sebut Wijayanto dalam paparannya.
Kemudian salah satu mantan calon kandidat pimpinan KPK, Sudirman Said lebih fokus kepada keyakinan terhadap pimpinan KPK yang baru, Setyo Budiyanto. Dia mengatakan masyarakat harus memiliki harapan besar terhadap kepemimpinan KPK yang akan datang lantaran selalu ada momentum untuk pembenahan.
"Kita harus punya harapan besar, karena setiap pemimpin baru biasanya memang punya momentum untuk berbenah. Dan itu harapan kita semua lah untuk mengembalikan integritas, mendorong tadi berkurangnya suap-menyuap, berkurangnya money politics. Nah, kita berharap besar pada Pak Setyo," ujar Sudirman Said.
Hal senada juga disampaikan mantan pimpinan KPK, Saut Situmorang yang menaruh keyakinan atas terpilihnya lima pimpinan baru KPK. Dia sekaligus berharap jika Presiden Prabowo Subianto dapat mengembalikan independensi lembaga antirasuah tersebut.
"Ketika kemudian datang orang yang sudah dipilih, bahwa kemudian kita harus yakin mereka akan perform, ya itu kita tunggu saja. Kalau mau keren, Prabowo bikin Perppu, kembalikan pimpinan KPK se-independen mungkin, sehingga kemudian itu menjadi sparing partner buat pemerintah, itu yang akan lebih bagus," timpal Saut.