Hama dan Tanah Asin Sebabkan Penurunan Hasil Panen Petani Rorotan

Hama dan Tanah Asin Sebabkan Penurunan Hasil Panen Petani Rorotan

JAKARTA, KOMPAS.com - Petani di Rorotan, Jakarta Utara, menghadapi tantangan berat akibat tanah asin, hama, dan lumpur yang merendam sawah. Masalah ini menyebabkan hasil panen padi tahun ini menurun drastis.

"Nah, iya (tanahnya asin) jadi padinya terkontaminasi, cuma kita udah pakai kapur khusus biar netral," ujar Ahmad (46), seorang petani setempat, saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (19/12/2024).

Selain faktor tanah asin, Ahmad menjelaskan bahwa sawah yang terendam lumpur tinggi memperlambat proses panen. Mesin panen pun tidak dapat digunakan, sehingga panen harus dilakukan secara manual.

Hama tikus dan burung turut memperburuk keadaan. "Ini tadinya kena tikus dan burung. Ini dapat dikatakan enggak maksimal panennya," katanya.

Dalam kondisi normal tanpa gangguan hama, satu hektar sawah biasanya menghasilkan 8–9 ton padi. Namun, tahun ini hasil panen menurun hingga setengahnya. "Kalau ini paling saparuhnya, kira-kira per hektarnya 4–5 ton," lanjut Ahmad.

Penurunan hasil panen tersebut menyebabkan kerugian bagi para petani, termasuk Ahmad. Namun, ia enggan merinci besaran kerugiannya. Di sisi lain, harga jual padi ke tengkulak tetap stagnan di angka Rp 6.000 per kilogram, tanpa peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Sumber