Hamas: Keberhasilan Gencatan Senjata Gaza Tergantung Komitmen Israel

Hamas: Keberhasilan Gencatan Senjata Gaza Tergantung Komitmen Israel

Sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, menyebut keberhasilan pelaksanaan gencatan senjata di Jalur Gaza bergantung pada komitmen Israel. Ditegaskan Brigade al-Qassam bahwa pihaknya akan mematuhi kesepakatan gencatan senjata yang diberlakukan mulai Minggu (19/1) waktu setempat.

Juru bicara Brigade al-Qassam, Abu Ubaida, dalam pernyataan videonya seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (20/1/2025), menyebut setiap kemungkinan pelanggaran oleh Israel akan membahayakan proses berlangsungnya gencatan senjata dan membahayakan nyawa para sandera.

Ubaida lantas mendesak para mediator untuk memaksa Tel Aviv berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata.

Hamas, sebut Ubaida, akan mematuhi semua tahapan perjanjian gencatan senjata dan jadwal pertukaran sandera-untuk-tahanan yang telah disepakati.

"Semuanya bergantung pada komitmen musuh… Pelanggaran dari pihak pendudukan (Israel) akan membahayakan proses tersebut," ucap Ubaida dalam pernyataan video yang dirilis pada Minggu (19/1) waktu setempat.

"Kami sangat ingin menyukseskan semua tahapan perjanjian, detailnya dan waktunya untuk melindungi darah rakyat kami dan mencapai tujuan mereka, dan kami mendesak para mediator untuk memaksa musuh mematuhi perjanjian tersebut," ujarnya.

Lihat Video ‘Tahanan Palestina Usai Dilepas Israel Dari Neraka ke Surga’

[Gambas Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang disepakati pekan lalu, dengan dimediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS), telah dimulai pada Minggu (19/1) waktu setempat dan akan berlangsung selama enam pekan ke depan.

Gencatan senjata ini akan berlangsung dalam beberapa tahap, dengan mengatur penghentian pertempuran, penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan pembebasan para sandera Hamas yang ditukar para tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel.

Pada hari pertama gencatan senjata, Minggu (19/1), Hamas telah membebaskan tiga sandera perempuan Israel. Sebagai imbalannya, Tel Aviv membebaskan 90 tahanan Palestina dari penjara-penjara mereka.

Sumber