Hamas Serahkan 3 Sandera Israel, 90 Tahanan Palestina Dibebaskan
GAZA, KOMPAS.com - Tiga sandera Israel telah dibebaskan oleh kelompok Hamas pada Minggu (19/1/2025) dan telah dipertemukan dengan keluarganya di hari pertama gencatan senjata Gaza.
Sementara itu, Layanan Penjara Israel mengatakan telah menyelesaikan pembebasan 90 tahanan Palestina pada Senin (20/1/2025) pagi. Hal ini sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata Gaza yang berlaku sehari sebelumnya.
"Semua tahanan dibebaskan dari penjara Ofer dan pusat penahanan Yerusalem," kata layanan tersebut, merujuk pada tahanan Palestina, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan sebelum pukul 01.30 dini hari (06.30 WIB).
Selain itu, gencatan senjata yang telah lama ditunggu-tunggu kedua belah pihak telah mengakhiri perang di Gaza.
Saat gencatan senjata mulai berlaku di pagi hari, ribuan warga Palestina yang terlantar dan lelah perang berangkat melintasi Jalur Gaza yang hancur untuk kembali ke rumah.
Di wilayah utara Jabalia, ratusan orang mengalir menyusuri jalan berpasir, kembali ke lanskap apokaliptik yang dipenuhi puing-puing dan bangunan yang hancur.
"Kami akhirnya berada di rumah kami. Tidak ada rumah yang tersisa, hanya puing-puing, tetapi itu rumah kami," kata Rana Mohsen (43) di Jabalia, dikutip dari kantor berita AFP.
Diketahui, gencatan senjata tahap awal selama 42 hari tersebut ditengahi oleh mediator Qatar, AS, dan Mesir.
Hal ini dimaksudkan untuk memungkinkan lonjakan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza karena lebih banyak sandera Israel dibebaskan sebagai ganti warga Palestina yang ditahan Israel.
Sementara pasukan Israel meninggalkan beberapa wilayah, dan para pihak menegosiasikan persyaratan gencatan senjata permanen.
Di Israel, ketiga mantan sandera, semuanya perempuan, tiba di sebuah rumah sakit di Israel tengah setelah dipertemukan kembali dengan ibu mereka.
Emily Damari, Romi Gonen, dan Doron Steinbrecher dibawa kembali ke Israel oleh pasukan keamanan setelah kelompok Hamas menyerahkan mereka ke Palang Merah di sebuah lapangan yang ramai di Kota Gaza yang dikelilingi oleh lautan manusia termasuk orang-orang bersenjata.
"Setelah 471 hari, Emily akhirnya pulang," kata ibunya Mandy Damari.
Keluarga Steinbrecher mengatakan dalam sebuah pernyataan "Dodo heroik kita, yang selamat dari 471 hari dalam penahanan Hamas, memulai perjalanan rehabilitasinya hari ini".
Seorang dokter di rumah sakit Sheba mengatakan ketiga mantan sandera itu dalam kondisi stabil.
Di pusat kota Tel Aviv, ada kegembiraan di antara kerumunan yang telah menunggu selama berjam-jam di sebuah alun-alun yang dijuluki "Lapangan Penyanderaan".
Kelompok kampanye Forum Penyanderaan dan Keluarga Hilang memuji kepulangan mereka sebagai "suar cahaya", sedangkan PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan mereka telah muncul dari kegelapan.
Selama gencatan senjata awal ini, 33 sandera Israel, 31 di antaranya diambil oleh anggota Hamas selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, akan dikembalikan dari Gaza dengan imbalan sekitar 1.900 warga Palestina.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 230 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup karena serangan mematikan terhadap warga Israel dijadwalkan untuk dideportasi, menurut daftar yang dipublikasikan oleh otoritas Israel.
Dua pejabat Hamas mengatakan, para tahanan akan dideportasi terutama ke Qatar atau Turkiye.
"Pertukaran sandera-tahanan berikutnya akan dilakukan pada Sabtu," seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP.