Hamas Siap Bebaskan 34 Sandera Gaza Tahap Pertama Berdasar Kesepakatan
GAZA, KOMPAS.com - Seorang pejabat Hamas pada Minggu (5/1/2025) mengatakan, kelompoknya siap membebaskan 34 sandera yang masuk tahap pertama dari kesepakatan dengan Israel.
Hal itu mengacu pada pembicaraan tidak langsung mengenai gencatan senjata dan perjanjian pembebasan sandera yang telah dilanjutkan di Qatar.
Para mediator Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) telah mencoba selama berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan mengakhiri perang.
Namun upaya terbaru tersebut dilakukan beberapa hari sebelum Donald Trump menjabat sebagai presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2025.
Pembicaraan tersebut berlangsung saat Israel menggempur Jalur Gaza pada Minggu, menewaskan sedikitnya 23 orang menurut para penyelamat.
Selama kurun waktu perang Israel-Hamas hamper 15 bulan tersebut, hanya ada satu gencatan senjata, yakni jeda selama satu minggu pada November 2023 yang denagn 80 sandera Israel dibebaskan bersama dengan 240 warga Palestina dari penjara Israel.
"Kini, Hamas telah setuju untuk membebaskan 34 tahanan Israel dari daftar yang diajukan oleh Israel sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan pertukaran tahanan," kata seorang pejabat dari kelompok Palestina, dikutip dari AFP pada Senin (6/1/2025).
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Hamas belum memberikan daftar sandera untuk kemungkinan pembebasan berdasarkan kesepakatan.
Pejabat Hamas yang enggan disebutkan namanya mengatakan pertukaran awal akan mencakup semua wanita, anak-anak, orang tua, dan tawanan sakit yang masih ditahan di Gaza.
"Namun, Hamas butuh waktu untuk memastikan kondisi mereka," tambahnya.
"Hamas telah setuju untuk membebaskan 34 tahanan, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal," kata pejabat itu.
Namun, kelompok itu butuh waktu seminggu untuk berkomunikasi dengan para penculik dan mengidentifikasi mereka yang masih hidup dan yang sudah meninggal.
Selama serangan kelompok bersenjata Palestina pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang Gaza, anggota Hamas dan kelompok bersenjata lain menangkap 251 sandera, 96 di antaranya masih berada di Gaza.
Sementara Militer Israel mengatakan 34 orang di antaranya tewas.
Hingga komentar pejabat Hamas tersebut, belum ada informasi terbaru tentang perundingan, yang akan dilanjutkan oleh kedua belah pihak yang bertikai di Qatar selama akhir pekan.
"Upaya sedang dilakukan untuk membebaskan para sandera, terutama delegasi Israel yang berangkat kemarin (Jumat) untuk berunding di Qatar," Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan kepada keluarga seorang sandera pada Sabtu, menurut kantornya.
Pada Desember, Qatar menyatakan optimisme, yakni momentum kembali ke perundingan setelah kemenangan pemilihan Presiden AS Donald Trump.
Namun, Hamas dan Israel kemudian saling menuduh telah memberlakukan persyaratan dan hambatan baru.