Hamas Tolak Gencatan Senjata Jangka Pendek di Gaza, Ini yang Diminta

Hamas Tolak Gencatan Senjata Jangka Pendek di Gaza, Ini yang Diminta

KOMPAS.com - Seorang pejabat senior Hamas menyatakan bahwa pihaknya menolak gencatan senjata jangka pendek di Gaza. Hal itu dia ungkapkan pada Kamis (31/10/2024).

Kelompok Hamas tetap bersikeras bahwa gencatan senjata harus permanen, bukan jangka pendek saja.

Menurut Taher al-Nunu, seorang pemimpin senior Hamas kepada AFP, ide tentang jeda sementara dalam perang hanya untuk melanjutkan agresi di kemudian hari.

"Hamas mendukung penghentian perang secara permanen, bukan yang sementara," terang dia.

Seorang sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa, para mediator yang berusaha menjadi perantara gencatan senjata di Gaza diperkirakan akan mengusulkan gencatan senjata kurang dari sebulan kepada Hamas.

Sedangkan pertemuan antara kepala Mossad David Barnea, Direktur CIA Bill Burns dan perdana menteri Qatar di Doha, yang berakhir pada Senin, membahas usulan gencatan senjata "jangka pendek" yakni kurang dari sebulan.

Usulan tersebut melibatkan pertukaran sandera Israel dengan warga Palestina di penjara Israel dan peningkatan bantuan ke Gaza.

"Pejabat AS yakin bahwa jika kesepakatan jangka pendek dapat dicapai, hal itu dapat mengarah pada kesepakatan yang lebih permanen," kata sumber tersebut.

Taher al-Nunu mengatakan pihaknya belum menerima usulan sejauh ini.

Ia menambahkan jika Hamas mendapat rencana seperti itu, maka mereka akan menanggapinya.

Namun, ia menegaskan kembali tuntutan yang telah ditegaskan Hamas selama berbulan-bulan.

Yakni gencatan senjata permanen, penarikan tentara Israel dari Gaza, pemulangan orang-orang yang mengungsi, bantuan kemanusiaan yang cukup ke Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan yang serius.

Sumber