Harapan Pengusaha Warteg untuk Wali Kota Tegal 2024
TEGAL, KOMPAS.com - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Tegal, Jawa Tengah 2024 diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota.
Ketiga paslon tersebut adalah nomor urut 01 Edy Suripno dan Akhmad Satori, nomor urut 02 Dedy Yon Supriyono dan Tazkiyyatul Muthmainnah, serta nomor urut 03 Faruq Ibnul Haqi dan M. Ashim Adz Dzorif Fikri.
Berbagai elemen masyarakat berharap bahwa wali kota dan wakil wali kota yang baru dapat membawa kemajuan yang lebih baik, terutama di sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) seperti warung Tegal (warteg).
Kalangan pengusaha warteg menginginkan sosok pemimpin yang memahami sektor UMKM dan mampu mengembangkan potensi warteg hingga ke luar negeri.
Koordinator Lapangan Paguyuban Pedagang Warteg dan Pedagang Kaki Lima Jakarta dan Sekitarnya (Pandawakarta) Provinsi DKI, Samsul, berharap agar warteg bisa mendunia layaknya warung Padang dengan dukungan dari pemerintah daerah.
"Tegal terkenal di sektor UMKM-nya, salah satunya warteg. Seperti warung Padang yang mendunia, kita juga ingin warteg bisa mendunia," kata Samsul saat ditemui di Posko Pemenangan Faruq-Ashim di Jalan Kapten Sudibyo, Kota Tegal, Jawa Tengah, Senin (28/10/2024).
Shela Octavia Menu masakan di salah satu warteg di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2024).
Samsul dan anggotanya, yang merupakan pengusaha warteg di Jakarta, mengaku telah mencermati perkembangan politik serta visi dan misi dari ketiga paslon Pilkada yang menyentuh sektor UMKM.
Menurut Samsul, pemerintahan terdahulu kurang memperhatikan para pengusaha warteg yang mencari penghidupan di luar daerah.
"Setelah membaca dan mencermati, visi misi Faruq-Ashim ini lebih tepat dengan harapan kami. Yaitu membawa UMKM, termasuk warteg dan pedagang kaki lima, lebih maju lagi dengan diberikan perhatian dan pendampingan," ujar Samsul.
Sementara itu, calon Wali Kota Tegal nomor urut 03, Faruq Ibnul Haqi, mengatakan bahwa warteg selama ini telah menjadi etalase Kota Tegal di kancah nasional.
"Ini menjadi diaspora yang sangat besar. Dan ternyata mereka melihat, mencermati, dan mengikuti perkembangan politik Kota Tegal. Kami berterima kasih," kata Faruq.
Faruq menambahkan bahwa pihaknya memiliki program pendampingan wirausaha muda di sektor UMKM, termasuk warteg.
"Mereka ini adalah diaspora yang menggunakan nama Tegal, namun seolah selama ini berdiri sendiri tanpa pendampingan," ungkap Faruq.
"Oleh karena itu, kami telah membuat program pendampingan wirausaha muda. Salah satunya adalah warteg, yang merupakan diaspora luar biasa dari kita. Kami akan memberikan pembinaan dan pendampingan agar warteg bisa mendunia," pungkasnya.