Harga Anjlok, Salak 4,5 Ton Dibagikan Gratis oleh Petani di Banjarnegara
BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Petani di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, membagikan salak gratis kepada masyarakat di beberapa kabupaten tetangga.
Pasalnya, harga salak di tingkat petani saat ini turun drastis, dari harga normal Rp 3.000-Rp 4.000 per kilogram hanya menjadi Rp 500 per kilogram.
Pengurus Masjid Darul Farhan Desa Kesenet, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Farhan Juniaji mengatakan, kondisi itu membuat pihaknya prihatin.
"Kami sangat prihatin karena jemaah kami banyak yang menjadi petani salak. Saat ini harganya cuma Rp 500-700 per kilogram," kata Farhan di sela pembagian di Masjid Agung Baitussalam Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (13/12/2024).
Oleh karena itu, hari ini pihaknya mendistribusikan salak hampir 2 ton ke Purwokerto dan Purbalingga.
"Kami berinisiatif mengumpulkan sedekah dari para jemaah, kemudian didistribusikan ke pondok pesantren dan panti asuhan di Purbalingga serta ke Masjid Agung Purwokerto," ujar Farhan.
Pantauan Kompas.com, seusai shalat Jumat jemaah berebut mengambil salak yang digelar di halaman Masjid Agung Purwokerto. Selain itu, pengendara dan warga di sekitar masjid juga turut berebut.
"Harga salak anjlok sejak sekitar 1 bulan yang lalu. Kami sudah tiga kali membagikan salak ini dengan total sekitar 4,5 ton. Dari pada dibuang, lebih baik disedekahkan," kata Farhan.
Farhan mengatakan, hampir setiap tahun harga salak di tingkat petani anjlok. Harga turun drastis karena saat ini sedang mamasuki masa panen raya.
"Perhatian pemerintah kepada petani salak masih kurang, di tempat kami ada ribuan petani salak. Saat seperti ini, ke mana harus menjual? Kami mohok dibantu solusinya," ujar Farhan.
Menurut Farhan, sebagian petani memilih membiarkan atau membuang salak saat harga sedang turun drastis. Apabila dipanen, para petani justru semakin merugi.