Harga Cabai Rawit di Kota Malang Naik: Pedagang Putar Otak, Pembeli Mengeluh

Harga Cabai Rawit di Kota Malang Naik: Pedagang Putar Otak, Pembeli Mengeluh

MALANG, KOMPAS.com - Harga cabai rawit di Pasar Besar Kota Malang, Jawa Timur, naik dua kali lipat atau rata-rata menjadi Rp 110 ribu setiap kilogram.

Kondisi seperti ini sudah 3 hari dirasakan oleh salah satu pedagang bernama Ema.

Dia menyampaikan, harga cabai rawit pada akhir Desember 2024 lalu masih Rp 40 ribu setiap kilogram.

Harga tersebut kemudian naik kembali menjadi Rp 58 ribu setiap kilogram pada 1 Januari 2025.

"Jadi naiknya pelan-pelan, kalau yang ini pipilan (cabai sudah dibersihkan dan tidak ada tangkai) itu Rp 110 ribu per kilogram. Yang masih ada tangkai Rp 100 ribu per kilogram," kata Ema, Rabu (8/1/2024).

Ema mengatakan, pasokan cabai rawitnya berasal dari daerah Wajak, Kabupaten Malang, dan Probolinggo. Dia juga tidak tahu pasti mengapa harga cabai rawit naik.

"Mungkin di petaninya panennya enggak banyak, cuacanya kan sekarang hujan juga, tapi enggak tahu lagi, sih. Saya kulak (beli banyak untuk dijual lagi) itu memang harganya sudah tinggi," ujar Ema.

Meski harga meroket, Ema belum mengurangi cabai jualannya dengan alasan karena peminatnya masih tinggi.

"Tahun lalu itu naik juga, itu sekitar Rp 70 ribuan setiap kilogram, tapi yang sekarang ini lebih tinggi naiknya," ucap Ema.

Pedagang lainnya, Hari, mengatakan sempat menjual cabai rawit sampai Rp 120 ribu per kilogram. Dia saat ini juga mengurangi cabai jualannya supaya tidak merugi.

"Sekarang saya sehari jualan 7 kilogram saja untuk rawit, biasanya dulu bisa 10 kilogram," kata Hari.

Hari mengatakan, banyak pelanggannya yang mengeluhkan harga cabai rawit naik drastis. Terutama, seperti pedagang gorengan dan penjual usaha kuliner mikro lainnya.

"Banyak yang sambat (mengeluh), suplai agak kurang, jadi rebutan karena pasokan cuma sedikit," katanya.

Sumber