Harga Cabai Rawit di Rangkasbitung Naik 3 Kali Lipat Jadi Rp 120.000 Per Kg dalam 3 Pekan

Harga Cabai Rawit di Rangkasbitung Naik 3 Kali Lipat Jadi Rp 120.000 Per Kg dalam 3 Pekan

LEBAK, KOMPAS.com - Harga cabai rawit oranye di Pasar Rangkasbitung mengalami kenaikan signifikan. Akibat harga naik, pedagang merugi karena pembeli berkurang.

Pantauan Kompas.com di Pasar Rangkasbitung, Selasa (7/1/2025), sejumlah pedagang yang ditemui, mematok harga Rp 120.000 per kilogram.

Harga tersebut naik lebih tiga kali lipat dari harga sebelumnya sekitar Rp 40.000.

"Naik sejak tahun baru, sebelumnya Rp 40.000 lalu berangsur-angsur naik ke Rp 60.000, Rp 80.000 saat Natal dan sekarang Rp 120.000 (saat tahun baru)," kata Meti, salah satu pedagang di Pasar Rangkasbitung, Selasa.

Menurut Meti, harga cabai sudah mahal dari distributor. Dia mengaku dapat suplai cabai dari agen di Tangerang.

Selain cabai merah, jenis cabai lain juga mengalami kenaikan, seperti cabai keriting, cabai rawit hijau dan cabai merah, namun tidak setinggi cabai oranye.

"Rata-rata naik 100 persen, seperti cabai merah dari Rp 39.000 jadi Rp 74.000," kata dia.

Pedagang lain, Epul, mengatakan naiknya harga cabai tidak membuat para pedagang untung, justru sebaliknya malah merugi karena pembeli mengurangi jumlah pembelian cabang.

Hal ini berimbas dengan stok cabai di pedagang menumpuk dan banyak yang busuk.

"Justru rugi, biasa sehari menjual 10 kilogram, sekarang sampai lapak tutup cuma kejual dua kilogram," kata Epul.

Cabai yang tidak terjual, tambah dia, akan disortir, dipilih yang bagus untuk dijual lagi esok harinya. Sementara yang busuk, pasti dibuang.

Menurut Epul, ini adalah kali pertama harga melonjak tinggi hingga mencapai Rp 120.000 sebelumnya pernah tinggi namun di kisaran Rp 100.000.

Dia tidak tahu kapan harga cabai akan kembali turun karena tergantung dari agen.

"Kalau kata agen sih naik karena musim hujan, jadi pasokannya sedikit, mudah-mudahan kalau panas lagi bisa kembali normal harganya," kata dia.

Sementara Kabid Perdangangan Dinas Perdangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Lebak menyebutkan, Yani, mengungkapkan harga cabai naik karena faktor cuaca ekstrem pada Desember 2024 lalu.

"Iya harga cabai mengalami kenaikan karena curah hujan tinggi sehingga produksi terganggu sementara permintaan konsumen meningkat," kata Yani saat dihubungi melalui telepon, Selasa.

Berdasarkan siklus kenaikan harga sebelumnya, tambah Yani, Kondisi tersebut diprediksi akan terjadi dalam dua pekan ke depan.

"Mudah-mudahan minggu depan sudah normal lagi," kata dia.

Sumber