Harga Kedelai Impor di Sragen Perlahan Naik Imbas Melemahnya Nilai Rupiah

Harga Kedelai Impor di Sragen Perlahan Naik Imbas Melemahnya Nilai Rupiah

SRAGEN, KOMPAS.com - Harga kedelai impor di Sragen, Jawa Tengah (Jateng) perlahan naik imbas melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada Senin (7/5/2025) lalu.

Dalam 5 hari terakhir, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen mulai melakukan pemantauan intensif terhadap bahan baku pembuatan tahu dan tempe tersebut.

Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, R Widya Budi Mudhita, mengungkapkan bahwa belum terjadi kenaikan signifikan terhadap barang impor hasil pertanian pasca-melemahnya rupiah.

"Kalau mungkin dalam waktu pendek ini belum bisa dikatakan ada kenaikan signifikan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/5/2025).

Namun demikian, Widya menyebut bahwa harga kedelai impor terus mengalami kenaikan secara bertahap.

"Komoditas seperti kedelai ini memang kami pantau mulai ada kenaikan," lanjutnya.

Berdasarkan hasil pantauan Diskumindag Sragen di 3 pasar besar, harga kedelai terus naik setiap harinya.

Pada tanggal 7 April 2025, harga tercatat di angka Rp 8.950 per kilogram.

Pada tanggal 9 April 2025, harga naik menjadi Rp 9.200 per kilogram.

Pada tanggal 10 April 2025, harga menjadi Rp 9.450 per kilogram.

Pada 11 April 2025, harga naik lagi menjadi Rp 9.550.

"Ini juga belum bisa dikatakan karena turunnya nilai tukar rupiah. Memang kadang-kadang kondisi di lapangan menjadi fluktuatif yang diakibatkan oleh jumlah pasokan dan cuaca," beber Widya.

Pihak Diskumindag akan terus memantau pergerakan harga kedelai impor, mengingat komoditas ini sangat dibutuhkan oleh para perajin tahu-tempe.

"Kedelai itu memang kebutuhan lokal, terutama untuk perajin tahu-tempe, memang selalu menggunakan kedelai impor kebanyakan," kata dia.

 

"Karena di pasar, selain pasokannya banyak, juga kalau dipakai untuk proses pembuatan tahu-tempe, kedelai impor itu lebih babar (mendapatkan hasil lebih banyak)," tutupnya.

Dikutip dari Kompas.com, Bloomberg memperkirakan jika hari ini kurs rupiah bakal bergerak di rentang Rp 16.765 - Rp 16.823 per dollar AS.

Sementara pada Jumat kemarin, kurs rupiah ditutup di level Rp 16.823 per dollar AS.

Sumber