Harga Meroket, Cabai Rusak Diburu Warga di Banyumas, Dianggap Lebih Murah

Harga Meroket, Cabai Rusak Diburu Warga di Banyumas, Dianggap Lebih Murah

BANYUMAS, KOMPAS.com - Harga cabai di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mulai meroket sejak sepekan terakhir.

Oleh karena itu, sebagian warga lebih memilih membeli cabai yang kondisinya rusak karena harganya jauh lebih murah.

Cabai tersebut kondisinya tidak segar dan mulai mengering.

Salah satu pedagang cabai di Pasar Wage Purwokerto, Jamilun (55) mengatakan, pedagang setempat menyebut cabai rusak itu dengan istilah "sambelan" atau untuk membuat sambal.

"Cabai sambelan ini termasuk cabai yang rusak. Kalau harga cabai sedang tinggi, cabai sambelan ini laku, tapi kalau harganya sedang normal ya enggak laku," kata Jamilun kepada wartawan, Selasa (17/12/2024).

Jamilun mengungkapkan, cabai merah keriting saat ini harganya mencapai Rp 48.000 per kilogram (kg). Sedangkan cabai sambelan harganya hanya Rp 24.000 sampai 25.000 per kg.

"Sejak kenaikan harga cabai sekitar seminggi terakhir, banyak yang mencari (cabai sambelan) karena harganya jauh lebih murah," katanya lagi.

Pedagang cabai lain di pasar tradisional terbesar di Banyumas ini, Umiyati (61) mengatakan, normalnya harga cabai merah keriting dan rawit berada di kisaran Rp 25.000 per kg.

"Sekarang harganya Rp 45.000 sampai Rp 50.000 per kg. Kenaikan ini membuat jumlah pembeli berkurang," kata Umiyati.

Menurut dia, kenaikan harga cabai diperkirakan karena menjelang memasuki libur Natal dan Tahun Baru. Selain itu, cuaca esktrem juga turut mempengaruhi.

Sumber