Hari Kebebasan Sedunia Diperingati Setiap 9 November, Ini Serba-serbinya

Hari Kebebasan Sedunia Diperingati Setiap 9 November, Ini Serba-serbinya

Hari Kebebasan Sedunia atau World Freedom Day diperingati setiap tahun pada tanggal 9 November. Peringatan internasional bertujuan untuk memperingati peristiwa jatuhnya Tembok Berlin pasca-Perang Dunia II.

Selain itu, Hari Kebebasan Sedunia juga menandakan berakhirnya komunisme di seluruh Eropa Timur dan Tengah, yang menjamin kebebasan bagi semua orang. Berikut asal-usul peringatan Hari Kebebasan Sedunia 9 November.

Dilansir situs resmi Pemerintahan AS, Hari Kebebasan Sedunia adalah peringatan global terkait peristiwa runtuhnya Tembok Berlin di Jerman pada tanggal 9 November 1989. Tembok Berlin adalah tembok yang membagi Berlin Barat dan Berlin Timur.

Runtuhnya Tembok Berlin menandai dimulainya era baru kebebasan dan penentuan nasib sendiri di Eropa Tengah dan Timur. Selain itu, peristiwa runtuhnya Tembok Berlin juga membuat kemajuan besar dalam mendorong masyarakat yang bebas dan terbuka di setiap benua.

Pada Hari Kebebasan Sedunia, kita merayakan kebebasan untuk meningkatkan kualitas hidup di seluruh dunia. Peringatan ini juga sebagai bentuk penghormatan untuk orang-orang yang terus berjuang demi kebebasan di seluruh dunia.

Diketahui, Tembok Berlin berdiri selama hampir 3 dekade atau 30 tahun sebagai simbol fisik Perang Dingin. Momen runtuhnya Tembok Berlin ini menandakan reunifikasi Jerman serta berakhirnya Perang Dingin dan dimulainya era baru kebebasan dan persatuan.

Selain sebagai peringatan runtuhnya Tembok Berlin, Hari Kebebasan Sedunia 9 November juga memberikan kesempatan kepada masyarakat di seluruh dunia untuk merefleksikan nilai-nilai kebebasan dan demokrasi.

Hari Kebebasan Sedunia setiap 9 November berfungsi sebagai pengingat global akan pentingnya kebebasan, demokrasi, dan hak asasi manusia, serta kesempatan untuk merayakan nilai-nilai yang menyatukan masyarakat di seluruh dunia.

Dikutip dari situs National Today, Hari Kebebasan Sedunia berawal dari berakhirnya Perang Dunia II. Saat itu, Jerman terbagi menjadi Jerman Timur dan Barat.

Jerman Barat diduduki oleh Amerika, Perancis, dan Inggris, sedangkan Jerman Timur menjadi Republik Demokratik Jerman yang diduduki Soviet. Jerman Timur memperoleh status sebagai negara merdeka pada tahun 1949 dan kota Berlin menjadi bagian dari Jerman yang dikuasai Soviet.

Sebuah tembok dibuat untuk mencegah imigrasi orang dari Berlin Timur ke Berlin Barat dan seluruh Eropa Barat. Sejak tahun 1961 hingga 1989, diperkirakan 5.000 orang melarikan diri melalui Tembok Berlin. Lebih dari 100 orang tewas dalam proses tersebut.

Lalu, pada tahun 1989, pembatasan perjalanan menjadi lebih longgar di Jerman Timur yang menyebabkan ribuan orang tidak sabar memanjat tembok dan memukul tembok dengan pahat dan palu. Tembok Berlin terkikis sedikit demi sedikit dan akhirnya runtuh pada tanggal 9 November 1989. Satu tahun kemudian, Jerman kembali menjadi satu wilayah.

Setelah peristiwa besar itu, runtuhnya Tembok Berlin setelah Perang Dunia II menjadi simbol kebebasan bagi semua. Hingga kini, setiap 9 November diperingati sebagai Hari Kebebasan Sedunia atau World Freedom Day.

Saksikan juga video Ribuan Orang Gelar Aksi ‘Free Gaza’ di Berlin Jerman

[Gambas Video 20detik]

Sumber