Harimau Sumatera Masih Berkeliaran, Satgas Fokus Patroli di Jalur Pesisir Barat

Harimau Sumatera Masih Berkeliaran, Satgas Fokus Patroli di Jalur Pesisir Barat

LAMPUNG, KOMPAS.com - Satgas penanganan konflik harimau fokus patroli di area jalur harimau di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Langkah ini diambil setelah harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) diduga masih berkeliaran di dekat perkebunan dan permukiman.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Umi Fadillah, menyatakan bahwa patroli tim satgas terus dilakukan hingga hari ini. Harimau tersebut terakhir terlihat di sekitar kandang jebak di Pekon Rawas pada 26 Desember 2024.

"Kandang jebak ada dua titik, yaitu di Pelita Jaya dan Way Suluh," kata Umi saat dihubungi, Kamis (16/1/2025).

Berdasarkan mitigasi sementara, harimau diperkirakan masih berada di sekitar Pekon Rawas dengan arah pergerakan ke utara menuju Way Suluh.

"Kami terus melakukan patroli di area yang berpotensi menjadi jalur harimau tersebut," tambahnya.

Untuk memantau pergerakan satwa, kepolisian dan satgas telah memasang beberapa kamera pengintai (CCTV) di titik-titik strategis. Selain itu, posko pengaduan juga didirikan agar masyarakat dapat melaporkan keberadaan harimau jika terlihat di sekitar permukiman.

"Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan temuan mereka agar tindakan evakuasi atau pengamanan bisa segera dilakukan," ujar Umi.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat, Imam Habibudin, menyebutkan bahwa masa penanganan konflik harimau Sumatera diperpanjang hingga 31 Januari 2025.

Hal ini merupakan hasil rapat koordinasi mitigasi konflik harimau yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat.

"Ditingkatkan patroli dan edukasi kepada masyarakat yang berada di desa yang terkena dampak konflik harimau Sumatera," kata Imam.

Konflik harimau Sumatera di Kabupaten Pesisir Barat telah terjadi sejak Desember 2024. Selain terekam kamera jebak (trapcam) dan CCTV, harimau ini juga dilaporkan memangsa setidaknya lima ternak milik warga.

Sumber