Harimau Sumatera Resahkan Warga, Pos Pantau Didirikan di Lampung
LAMPUNG, KOMPAS.com – Tim gabungan mendirikan pos pantau untuk mengantisipasi pergerakan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang meresahkan masyarakat di tiga desa di Kabupaten Pesisir Barat.
Satwa liar ini terlihat berkeliaran di perkebunan hingga permukiman warga sejak Selasa (10/12/2024).
Tim Gabungan Turun Lapangan
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah, mengatakan tim gabungan terdiri dari anggota Polres Pesisir Barat, polisi hutan dari Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), dan TNI.
"Ada beberapa anggota yang dilengkapi senjata untuk menghadapi kemungkinan terburuk jika terjadi konflik dengan satwa liar itu," kata Umi di Mapolda Lampung, Jumat (13/12/2024).
Pos pantau didirikan di tiga desa yang menjadi wilayah jelajah harimau dalam tiga hari terakhir, yaitu Pekon Rawas, Pekon Padang Raya, dan Pekon Pelita Jaya.
Harimau tersebut diduga memangsa seekor kambing di Pekon Pelita Jaya pada Rabu (11/12/2024).
Langkah Antisipasi dan Evakuasi
Tim dari Balai TNBBS mulai memasang jebakan harimau. Sebelum pemasangan, mereka memetakan lokasi strategis yang diyakini sebagai jalur pergerakan satwa ini.
"Langkah ini bertujuan untuk mempercepat proses evakuasi hewan tersebut ke habitat yang lebih aman," ujar Umi.
Masyarakat diminta tetap waspada dan segera melapor jika menemukan jejak atau tanda keberadaan harimau di sekitar lingkungan mereka.
Video Jejak Harimau
Sebelumnya, sejumlah tapak harimau ditemukan di perkebunan warga di Pesisir Barat. Dalam video amatir yang diterima, terlihat jejak-jejak harimau dengan ukuran sebesar kepalan pria dewasa.
Keselamatan warga menjadi prioritas utama, sementara upaya pelestarian satwa liar di kawasan konservasi tetap dilakukan.