Haru dan Hening di Peringatan 20 Tahun Bencana Tsunami Aceh

Haru dan Hening di Peringatan 20 Tahun Bencana Tsunami Aceh

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Warga Kota Banda Aceh berduyun mendatangi Masjid Baiturrahman Banda Aceh, Kamis (26/12/2024). Mereka menghadiri kegiatan zikir dan doa memperingati 20 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh.

Sebelum berzikir, masyarakat di Banda Aceh berdoa dan mengheningkan cipta selama 3 menit diiringi pembunyian sirine.

Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal ZA menyebutkan, peringatan 20 tahun gempa dan tsunami tahun ini bertema "Beranjak dari Masa Lalu dan Menuju Masa Depan Aceh Bersyariat".

Suasana haru dan hening sontak terlihat di pusat Kota Banda Aceh saat suara sirine dibunyikan. Semua kendaraan yang sedang melintas di jalan raya berhenti sejenak.

Suasana yang sama juga terlihat di halaman Masjid Raya Baiturrahman. Suasana haru menyeruak, warga tak mampu nenahan air mata.

"Tidak mungkin bisa lupa, tidak mungkin," ungkap Nurhasanah (65), warga Ulhe Lheu, Banda Aceh.

Mursyr (55), warga Lamteumen Barat, Banda Aceh, mengungkapkan hal yang sama. Menggunakan sepeda yang selamat dari terjangan gelombang tsunami, ia datang sejak pagi hari ke Masjid Baiturrahman.

"Berdoa untuk Aceh, untuk para syuhada, dan untuk putri saya yang hilang dan tak ketemu jasadnya, " ujar Mursyr tertunduk.

KOMPAS/Agus Susanto Mengenang 20 tahun tsunami Aceh.

Suasana hening juga terasa saat Delisa menceritakan kisahnya sebagai penyintas tsunami Aceh dan upayanya berjuang hidup dan menggapai semangatnya.

"Terima kasih untuk semua orang yang sudah mendukung saya hingga saya bisa berdiri sampai saat ini," ujar Delisa.

Delisa adalah seorang anak perempuan yang hanyut dan kemudian selamat dalam gulungan gelombang tsunami 2004 lalu. Delisa harus kehilangan satu kakinya akibat musibah tersebut.

Kisah hidup Delisa diabadikan dalam sebuah film berjudul "Hafalan Shalat Delisa".

Di tempat yang sama, Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal ZA menyebutkan, dari dimensi spiritual, hikmah dari bencana di Aceh bisa lebih memperkuat hubungan dengan sang Pencipta dan meningkatkan rasa solidaritas terhadap sesama manuisia.

Peringatan 20 tahun pasca-bencana gempa dan tsunami Aceh ditutup dengan tausiah agama yang disampaikan oleh penceramah Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym.

Sumber