Hasto Tegaskan PDIP Dukung Program Strategis Pemerintahan Prabowo
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya memberikan berbagai masukan konstruktif terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dia menegaskan PDIP juga mendukung berbagai program strategis yang menjadi perhatian dari Prabowo.
Hal itu disampaikan Hasto di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2025). Mulanya, Hasto menjawab pertanyaan wartawan mengenai catatan dari PDIP jelang 100 hari pemerintahan Prabowo.
"Tentu saja di dalam menghadapi 100 hari tersebut, ya kami memberikan masukan-masukan yang konstruktif agar arah bangsa Indonesia ini menjadi semakin baik, karena setiap anak bangsa punya tanggung jawab yang sama terhadap masa depan bangsa," kata Hasto.
Menurut Hasto, PDIP dalam posisi mendukung sejumlah program strategis Presiden Prabowo, seperti di bidang pendidikan, kesehatan hingga kedaulatan pangan.
"Hal-hal yang strategis terkait dengan pendidikan, kesehatan, membangun kedaulatan pangan, yang menjadi concern dari Presiden Prabowo itu juga mendapatkan dukungan dari PDI Perjuangan," ucapnya.
Hasto mengatakan dukungan itu diberikan dalam bentuk masukan-masukan yang konstruktif. Dia juga menyampaikan oposisi tidak dikenal di dalam sistem pemerintahan Indonesia.
"Dalam sistem kita kan tidak dikenal istilahnya oposisi. Kami memberikan masukan-masukan yang konstruktif," ucapnya.
"Hal-hal terkait dengan pemberdayaan petani, meningkatkan kesejahteraan gaji guru, kemudian bagaimana membangun industrialisasi kita berbasis sumber daya nasional kita bisa lebih baik, mengembangkan riset inovasi nasional, membangun kepemimpinan anak-anak muda, ini harus kita lakukan sebagai anak bangsa," katanya.
Hasto juga menyoroti berbagai kesulitan yang dihadapi oleh pemerintahan Presiden Prabowo. Dia menyebut kesulitan itu sebagai warisan pemerintahan sebelumnya.
"Hanya saja, PDI Perjuangan mencatat bahwa, di dalam awal pemerintahan dari Presiden Prabowo, kita melihat ada berbagai hal sebagai akibat beban masa lalu. Yang berkaitan dengan bagaimana untuk mengatasi kemiskinan, bagaimana keterbatasan fiskal untuk mendorong pertumbuhan, bagaimana persoalan geopolitik global, persoalan global warming yang juga ikut mempengaruhi situasional perekonomian kita," ucapnya.
"Apa yang terjadi di Timur Tengah misalnya, tidak terlepas dari kondisi dalam negeri kita, dampaknya, perekonomiannya, karena ini juga menimbulkan suatu ekspektasi pertumbuhan ekonomi dunia yang menurun akibat pertarungan geopolitik global, hal ini harus disikapi secara bersama-sama dari seluruh anak bangsa," katanya.