Hattrick Obrolan Netanyahu dengan Trump Bahas soal Iran

Hattrick Obrolan Netanyahu dengan Trump Bahas soal Iran

Donald Trump tinggal menunggu pelantikan awal tahun depan untuk kembali menjadi Presiden Amerika Serikat. Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, sudah tiga kali alias ‘hattrick’ ngobrol dengan Trump, membahas negara rival mereka, Iran.

Sebagaimana diketahui, Israel adalah sahabat AS di kawasan Timur Tengah. Negara zionis tersebut selalu didukung AS. Saat Pilpres AS berlangsung beberapa waktu lalu, Israel belum berhenti menyerang negara-negara tetangganya, yakni Jalur Gaza Palestina, Lebanon, hingga Suriah. Hubungan Israel dan Iran juga menegang, seolah menunggu waktu momen serang-serangan meletus.

Sejak awal setelah pemungutan suara Pilpres AS, Benyamin Netanyahu sudah menjalin komunikasi dengan Trump. Dia menyelamati Trump. Netanyahu memuji kemenangan Trump sebagai kemenangan besar dan comeback terhebat dalam sejarah.

"Selamat atas comeback terhebat dalam sejarah!" ucap Netanyahu dalam pernyataan yang dirilis kantornya, seperti dilansir AFP, Rabu (6/11) pekan lalu.

"Kembalinya Anda yang bersejarah ke Gedung Putih memberikan awal baru bagi Amerika dan komitmen ulang yang kuat untuk aliansi besar antara Israel dan Amerika. Ini adalah kemenangan besar!" sebut Netanyahu merujuk pada Trump.

Netanyahu terus menjalin komunikasi dengan Trump. Ternyata Israel membahas soal potensi bahaya dari ancaman serangan Iran.

Simak Video ‘Netanyahu Sebut PM Belanda Malu Buntut Suporter Sepakbola Israel Diserang’

[Gambas Video 20detik]

Simak selengkapnya di halaman selanjutya

Netanyahu telah berbicara tiga kali dengan Trump selama beberapa hari terakhir tentang "ancaman Iran" terhadap keamanan Israel. Hal tersebut diungkapkan oleh kantor PM Netanyahu pada Minggu (10/11) waktu setempat.

"Dalam beberapa hari terakhir, saya telah berbicara tiga kali dengan presiden terpilih Donald Trump… Pembicaraan yang dirancang untuk lebih mempererat aliansi yang kuat antara Israel dan AS," kata Netanyahu, dikutip dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, dilansir kantor berita AFP, Senin (11/11).

"Kami sepakat tentang ancaman Iran dalam setiap aspek," tambahnya selama rapat kabinet mingguan, menurut pernyataan kantor PM Israel tersebut.

Netanyahu juga mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Trump tentang "peluang besar bagi Israel di bidang perdamaian dan perluasannya".

Amerika Serikat adalah sekutu utama dan pendukung militer Israel. Pemilihan presiden AS pada 5 November lalu yang dimenangkan oleh Trump, terjadi pada saat yang kritis bagi Timur Tengah di tengah perang di Gaza dan Lebanon yang terus berlangsung.

Para pengamat percaya bahwa Netanyahu berharap Trump kembali ke Gedung Putih, mengingat persahabatan pribadi yang telah lama terjalin antara keduanya, serta sikap agresif mantan presiden AS itu terhadap musuh bebuyutan Israel, Iran.

Selama masa jabatan pertamanya, Trump telah memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem, mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki, dan membantu menormalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab di bawah apa yang disebut Perjanjian Abraham.

Simak Video ‘Netanyahu Sebut PM Belanda Malu Buntut Suporter Sepakbola Israel Diserang’

[Gambas Video 20detik]

Sumber