Hidran yang Bocor di Bukit Duri Butuh Waktu Setahun untuk Ganti Baru
JAKARTA, KOMPAS.com - Proses penggantian unit hidran yang mengalami kebocoran di Jalan Taman Bukit Duri mungkin bakal memakan waktu sampai satu tahun.
Menurut Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan Syamsul Huda, beberapa bagian dari unit hidran yang mengalami kebocoran itu diduga telah dicuri.
Penggantian unit baru harus dilakukan dalam laporan tahunan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan.
"Ya kalau itu kan harus dilaporkan tahunan kan. Pengadaan (unit) kan tahunan. (Penggantian unit pada 2025) belum (bisa)," kata Syamsul saat dihubungi, Selasa (14/1/2025).
Yang menjadi fokus Sudin Gulkarmat saat ini adalah memutus aliran air ke hidran tersebut dengan berkoordinasi dengan PAM Jaya.
Syamsul mengatakan, instansinya juga bakal mengupayakan waktu secepatnya untuk penggantian unit hidran baru.
Selain itu, jika memang tidak memungkinkan, unitnya bakal memperbaiki hidran tersebut sebagai solusi sementara.
"Sementara ditutup aliran dulu. Tapi kalau nanti dicek peralatannya masih bisa diupayakan, ya kami upayakan dulu," tambah dia.
Pasalnya, hidran itu masih aktif digunakan Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan untuk mengatasi kebakaran di kawasan Taman Bukit Duri.
Sebelumnya, sebuah hidran berwarna merah di Jalan Taman Bukit Duri, Jakarta Selatan, bocor. Airnya berceceran, mengalir menuju got di sebelah hidran tersebut.
Pantauan Kompas.com di lokasi, hidran itu bocor di dua sisinya. Dari lubang tersebut, air hidran itu mengalir ke trotoar yang bermuara di got situ.
Lubang tempat air dari hidran itu melintas juga telah ditutupi oleh berbagai macam barang oleh warga setempat untuk mengurangi volume air yang keluar.
Barang-barang itu antara lain plastik, bata, maupun pelat besi untuk menghalangi air keluar.
Pedagang di situ, Marno (39) mengatakan, hidran tersebut bocor sekitar empat hari yang lalu, sejak Jumat (10/1/2025).
"Sekitar empat hari yang lalu lah," kata Marno saat ditemui di lokasi, Senin (13/1/2025).
Marno mengungkapkan, petugas Sudin Sumber Daya Air sempat mendatangi lokasi hidran tersebut pada Sabtu (11/1/2025).
Marno juga mengungkapkan, dirinya sempat ditanya mengenai kerusakan hidran tersebut oleh petugas.
Akan tetapi, Marno tidak tahu menahu perihal kerusakan itu. Yang dia tahu, pada Kamis (9/1/2025) malam, hidran itu masih dalam kondisi baik.
Hasim (40), warga yang tinggal di dekat hidran, juga mengungkap bahwa telah berhari-hari hidran tersebut rusak.
Sependek ingatan Hasim, hidran itu rusak dari sekitar lima hari yang lalu.
"Dari lima hari yang lalu. Saya pagi-pagi kaget, kayak begitu airnya. Sempat agak meluber juga," kata Hasim saat ditemui di lokasi, Senin.
Hasim mengatakan, beberapa petugas sempat mendatangi lokasi hidran yang rusak itu. Mereka adalah petugas pemadam kebakaran.
Petugas pemadam itu mengatakan kepada Hasim bahwa pelat kuningan yang digunakan pada hidran tersebut adalah bagian yang hilang.
"Ada dari pemadam. Katanya kuningannya dibobol sih," kata Hasim.
Akan tetapi, Hasim tidak sempat mendengar suara aneh dari arah hidran tersebut, seperti suara pelat kuningan yang dipaksa lepas dari tempelannya.