Hilang 2 Hari, Guru Honorer di Lebak Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Tahanan Polda Banten

Hilang 2 Hari, Guru Honorer di Lebak Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Tahanan Polda Banten

LEBAK, KOMPAS.com - Guru honorer asal Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten, berinisial BK (35), dilaporkan hilang sejak Rabu (6/11/2024).

Namun, pada Jumat (8/11/2024), keluarga mendapat kabar BK meninggal dunia di sel tahanan Polda Banten.

Informasi hilang dan meninggalnya BK disampaikan oleh anggota DPRD Lebak, Agus Ider Alamsyah, yang juga kerabat BK, melalui sebuah video yang diunggah di akun Tiktok-nya, @agus_rambo_88

Agus mengizinkan Kompas.com untuk mengutip keterangan dari video tersebut.

"Innalillahiwainnailaihi rojiun, telah meninggal saudara saya BK, asal dari Cimampang, Desa Panggarangan, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak," kata Agus dalam video tersebut.

Agus menjelaskan berdasarkan keterangan dari anggota keluarga lainnya, BK diduga diamankan oleh Polda Banten dalam kasus penyalahgunaan narkoba.

Dia dibawa oleh anggota Satres Narkoba Polda Banten untuk dimintai keterangan.

"Dalam dimintai keterangan itu, saudara BK dititipkan di dalam sel tahanan titipan," kata Agus.

Agus mengatakan, saat BK dibawa oleh polisi, tidak ada satu pun pihak keluarga yang tahu.

Pihak keluarga bahkan sempat melaporkan hilangnya BK ke Polsek Panggarangan dan Polres Lebak.

Hingga pada Kamis (7/11/2024) malam, BK menghubungi istrinya melalui telepon dan mengabarkan dia tengah ditahan di Polda Banten.

"Keesokan harinya, kakak ipar korban datang ke Polda Banten. Namun, diberi tahu oleh polisi jika korban sudah meninggal," ungkap Agus.

Agus menyebut ada sejumlah kejanggalan dalam proses penangkapan dan meninggalnya BK.

Salah satunya, tidak ada pemberitahuan penangkapan BK ke pihak keluarga.

Petugas juga menyebut BK meninggal karena bunuh diri.

"Kenapa saya bilang janggal? Masa iya sih, kalau misalkan dia bunuh diri, di dalam sel tahanan tentu itu ada yang menjaga, yang kedua pasti ada CCTV," kata Agus.

"Kejanggalan kedua adalah dia katanya bunuh diri menggunakan sabuk warna army, sedangkan kata istrinya, BK itu pakai sabuk warna hitam, itu kata istrinya ya," lanjut dia.

Jenazah BK sudah dimakamkan oleh pihak keluarga di Panggarangan.

Keluarga tidak berkenan melakukan otopsi terhadap jenazah BK. 

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto membenarkan bahwa BK ditangkap dan meninggal di Mapolda Banten.

Didik menyebut BK meninggal diduga karena bunuh diri.

"Berdasarkan hasil laporan dari Ditresnarkoba Polda Banten bahwa telah diamankan seorang pelaku penyalahgunaan narkoba jenis ganja berinisial BK (35), seorang guru honorer asal Kabupaten Lebak," kata Didik kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis resmi, Minggu (10/11/2024).

Didik menjelaskan, BK ditangkap pada Rabu (6/11/2024) di Kecamatan Bayah, Lebak.

Dalam penangkapan tersebut, turut diamankan barang bukti satu buah paket berisi narkotika jenis ganja seberat 69,79 gram.

BK kemudian dibawa ke Polda Banten untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dalam pemeriksaan itu, BK mengaku mendapatkan ganja dari ED yang saat ini berstatus buron.

Dalam proses pemeriksaan di Mapolda Banten, BK kemudian ditempatkan di ruang khusus Ditresnarkoba Polda Banten. Di ruangan inilah BK bunuh diri.

"Pada Jumat tanggal 8 November 2024, sekitar pukul 08.45 WIB, tersangka BK ditemukan dalam keadaan tergantung di ruang khusus tersebut, yang mana kondisi pelaku sudah tidak bernyawa dan diduga bunuh diri," ujar Didik.

Jenazah BK kemudian dibawa ke RS Bhayangkara setelah dilakukan olah TKP oleh penyidik, Bidpropam, serta Biddokkes Polda Banten.

Dalam pemeriksaan luar sementara pada kondisi jenazah, kata Didik, ditemukan jejak jerat yang melingkar di leher.

"Diketahui jenazah ditemukan dalam keadaan tergantung dengan ikat pinggang dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Namun, saat ini masih dilakukan pendalaman terkait penyebab kematian tersangka sambil menunggu hasil visum dari Biddokkes Polda Banten," kata Didik.

Sumber