Hima Persis Apresiasi Kapolri Sita Rp 78 M dari Judol: Bentuk Keseriusan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Hima Persis, Ilham Nurhidayatullah, mengapresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran terkait pemberantasan judi online (judol). Ilham menyebut hasil kerja Polri sejauh ini Ilham menyebut penyitaan uang Rp 78 miliar dari para pelaku judol adalah bentuk keseriusan Polri.
"Ini berita gembira ya, terutama bagi masa depan kami, generasi muda bangsa. Kami mengapresiasi kerja keras kepolisian dalam pemberantasan judol ini. Penyitaan uang sejumlah Rp 78 miliar yang kami lihat sebagai keseriusan dan sekaligus kewaspadaan betapa besarnya daya rusak judol ini," ungkap Ilham pada Selasa (4/11/2024).
Ilham mengakui pemberantasan judol bukan pekerjaan gampang. Sebab, lanjut dia, selain operator yang terus mencari celah, juga pemain yang kecanduan.
"Pemberantasan judol ini memang tidak mudah. Operatornya yang semakin canggih, ditambah korbannya sudah menjadi pecandu. Korban-korban pecandu ini akan terus berusaha mencari kesempatan untuk terus bermain," ungkap Ilham.
Ilham menjelaskan Hima Persis, sebagai wadah berkumpul mahasiswa, juga masif mengedukasi generasi muda dari bahaya judol. Salah satunya dengan memberi edukasi soal dampak merusak dari judol.
"Beberapa waktu ke belakang, kami memang cukup masif dalam memberikan wawasan dan pengetahuan akan bahaya judi online. Sebab, kami melihat memang dampak judol ini sangat merusak, terutama anak-anak muda kita," sebut Ilham.
Ilham menuturkan Hima Persis dan jajaran telah mengadakan focus group discussion (FGD) bahaya judol di Jakarta, Yogyakarta dan Pekanbaru. Ilham menjelaskan pihaknya telah menunjuk sejumlah kader yang siap secara kemampuan digital sebagai Duta Digital Hima Persis. Ilham mengatakan tugas para kader tersebut sebagai wajah organisasi di wilayahnya dalam memberikan edukasi dan contoh bijak di dunia digital, termasuk turut memerangi judol.
"Kita telah turun ke tiga kota, Jakarta, Yogyakarta dan Pekanbaru. Selain mengedukasi dalam bentuk FGD, kami juga menunjuk ya, istilahnya Duta Digital Hima Persis. Mereka adalah orang-orang yang cakap digital dan juga dalam konten-konten postingannya turut mengedukasi akan bahaya judol," pungkas Ilham.
Komitmen Polri Dukung Asta Cita
Seperti diketahui, Bareskrim Polri berhasil membongkar praktik judol berskala jaringan internasional dengan omzet miliaran rupiah. Hal tersebut merupakan komitmen Polri dalam memberantas judi online, arahan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Pada Oktober 2024, Polri mengungkap perkara judi online situs slot 82-78 dengan omzet miliaran rupiah. Ada 7 tersangka, dengan satu di antaranya merupakan warga negara asing (WNA) asal China.
"Bahwa pada Bulan Oktober 2024 kami telah mengungkap perkara judi online situs slot 82-78 dan saat itu kami menangkap 7 orang tersangka yang terdiri dari 1 orang WNA dan 6 orang WNI dengan omzet miliaran rupiah," kata Wakabareskrim Polri Irjen Asep Edi Suheri saat jumpa pers di Mabes Polri, Sabtu (2/11).
Lihat Video Kapolri-Menkomdigi Sepakat Sikat Habis Judi Online!
[Gambas Video 20detik]
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Asep mengatakan pembongkaran kasus ini sebagai komitmen Polri untuk melaksanakan program kerja Asta Cita ke-7 yang dicanangkan Prabowo. Dia menyebut Asta Cita itu memperkuat reformasi politik, hukum hingga pemberantasan korupsi, perjudian serta narkoba.
"Upaya ini kami lakukan sebagai bentuk komitmen kita, Polri tentunya dalam rangka melaksanakan program kerja Asta Cita ke-7 yang dicanangkan Bapak Presiden RI Jenderal (Purn) H Prabowo Subianto yaitu memperkuat reformasi politik hukum dan birokrasi serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi perjudian narkoba dan penyelundupan," katanya.
Jenderal Sigit meminta jajaran agar tidak berhenti memberantas narkoba. Dengan begitu, pemberantasan narkoba dapat dilakukan secara komprehensif.
"Pemberantasan narkoba harus dilakukan tanpa henti, dimulai dari sisi supply maupun sisi demand, sehingga pemberantasan narkoba dapat dilakukan secara komprehensif," ujar Wahyu.
Atas arahan Presiden Prabowo dan Kapolri Jenderal Sigit, Bareskrim Polri bersama-sama dengan polda dan instansi terkait telah melaksanakan joint operation pengungkapan sebanyak 80 perkara dalam kurun September-Oktober. Dari 80 perkara itu, tiga di antaranya merupakan jaringan narkoba internasional.
"Jumlah tersangka yang berhasil diamankan dari joint operation ini periode bulan September dan Oktober sejumlah 136 orang tersangka," kata Wahyu.
Berikut daftar 3 jaringan narkoba yang telah diungkap
- Jaringan FP yang beroperasi pada 14 provinsi meliputi wilayah Sumatera Utara, Riau, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.2. Jaringan HS yang beroperasi pada 5 provinsi meliputi wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Timur dan Bali.3. Jaringan H yang dikendalikan oleh 3 bersaudara berinisial ‘HDK’, DS alias T, dan TM alias AK, yang beroperasi di Provinsi Jambi.
Wahyu juga membeberkan total barang bukti yang telah berhasil diamankan dari joint operation periode September dan Oktober ini adalah sabu 1,07 ton, ganja 1,12 ton, ekstasi 357.731 butir, happy five 6.300 butir, ketamin 932,3 gram, double ll 127.000 butir, kokain 2,5 kg, tembakau sintetis 9.064 gram, hasish 25,5 kg, mdma 4.110 gram, mepherdrone 8.157 butir, dan happy water 2.974,9 gram.
Lihat Video Kapolri-Menkomdigi Sepakat Sikat Habis Judi Online!
[Gambas Video 20detik]