Hitung Mundur 10 Agenda Penting Penyehatan Wijaya Karya (WIKA)

Hitung Mundur 10 Agenda Penting Penyehatan Wijaya Karya (WIKA)

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) bakal menggelar 10 rapat yang membahas pengesampingan pemenuhan kewajiban keuangan, baik obligasi maupun sukuk dalam beberapa pekan ke depan. 

WIKA bakal menggelar 5 rapat umum pemegang obligasi (RUPO) dan 5 rapat umum pemegang sukuk (RUPSU) dengan total nilai Rp7,98 triliun pada Desember 2024. 

Seluruh rapat baik RUPO maupun RUPSU akan berlangsung di WIKA Tower 2, Jakarta Timur. Penyelenggaraan rapat terbagi dalam tiga tanggal, yakni pada 11 Desember, 16 Desember, dan 17 Desember 2024. 

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan akhir September 2024, seluruh obligasi dan sukuk tersebut memiliki total nilai pokok Rp7,98 triliun. 

Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020, contohnya, memiliki nilai pokok sebesar Rp1,5 triliun. Adapun nilai emisi dari Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap II Tahun 2021 mencapai Rp2,5 triliun.

Hingga akhir September 2024, WIKA memiliki liabilitas sebesar Rp50,72 triliun atau turun 10,08% secara year to date (YtD). Total aset tercatat mencapai Rp66,98 triliun, dengan nilai ekuitas perseroan sebesar Rp16,26 triliun. 

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan bahwa perseroan telah memperbaiki kolektibilitas piutang hingga 30,4% atau dari posisi Rp9,50 triliun pada tahun lalu menjadi Rp6,61 triliun per kuartal III/2024. 

“Selain itu, WIKA juga terus berupaya maksimal untuk melakukan pembayaran kepada mitra kerja, sehingga utang usaha perseroan tercatat menurun hingga 50,7% di periode yang sama tahun sebelumnya,” ujarnya.

Pada saat bersamaan, current ratio WIKA naik menjadi 191,8% dengan rasio solvabilitas seperti rasio utang berbunga terhadap ekuitas dan debt to equity ratio (DER) turun menjadi 2,18 kali dan 3,12 kali dari sebelumnya 3,10 kali dan 5,07 kali. 

Dalam upaya menekan biaya operasional, perseroan turut mengerem laju penerimaan pegawai baru dengan menerapkan kebijakan minus growth, yang berarti tingkat penerimaan pegawai lebih rendah dari pengurangan akibat pensiun dan lain-lain.

 

Berikut jadwal dan nilai pokok RUPO dan RUPSU Wijaya Karya

 

  1. Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020

 

  • Nilai pokok Rp1,5 T

  • Tanggal rapat 11 Desember 2024

 

  1. Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap II Tahun 2021

 

  • Nilai pokok Rp2,5 triliun

  • Tanggal rapat  11 Desember 2024

 

  1. Obligasi Berkelanjutan III Wijaya Karya Tahap I Tahun 2022

 

  • Nilai pokok Rp1.204.880.000.000 [Rp1,2 triliun]

  • Tanggal rapat 11 Desember 2024

 

  1. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap II Tahun 2021

 

  • Nilai pokok Rp500 miliar

  • Tanggal rapat 11 Desember 2024

 

  1. Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021

 

  • Nilai pokok Rp1,75 triliun

– Tanggal rapat 16 Desember 2024

 

  1. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II wijaya Karya Tahap I Tahun 2021

 

  • Nilai pokok Rp750 miliar

  • Tanggal rapat 16 Desember 2024

 

  1. Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022

 

  • Nilai pokok Rp1,75 triliun

  • Tanggal rapat 16 Desember 2024

 

  1. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020

 

  • Nilai pokok Rp500 miliar

  • Tanggal rapat 17 Desember 2024

 

9. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Wijaya Karya Tahap I Tahun 2022

 

  • Nilai pokok Rp281.815.000.000 [Rp281,81 miliar]

  • Tanggal rapat 17 Desember 2024

 

10. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022

 

  • Nilai pokok Rp750 miliar

  • Tanggal rapat 17 Desember 2024

 


 

Disclaimer Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Sumber