HMPV Jadi Sorotan, Berikut Gejala Awal dan Cara Penularannya...
SOLO, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi penularan human metapneumovirus (HMPV), meski kasusnya belum terdeteksi di Kota Solo, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Retno Erawati Wulandari, menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) telah melaksanakan sosialisasi untuk menjaga kebersihan lingkungan.
"Terutamanya perilaku hidup bersih, terutama cuci tangan memakai sabun. Kalau dulu saat Covid-19 sudah rajin dilakukan masyarakat, ini perlu digerakkan kembali," ungkap Retno saat dikonfirmasi, Senin (20/1/2024).
Retno menekankan bahwa gerakan mencuci tangan merupakan langkah efektif dalam mencegah penyebaran virus.
Ia juga mengingatkan masyarakat yang merasakan gejala untuk segera menggunakan masker.
Selain itu, pola makan yang seimbang dan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari harus dilaksanakan.
"Upaya-upaya pencegahan ini bisa optimal karena HMPV ini penyebabnya virus. Dengan daya tahan yang tinggi, masyarakat tidak akan terkena HMPV ataupun virus lainnya," jelasnya.
Gejala awal infeksi HMPV meliputi
Gejala ini lebih umum ditemukan pada anak-anak dan bayi, yang dapat berkembang menjadi bronkiolitis atau pneumonia.
Penularan virus HMPV dapat terjadi melalui droplet saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Selain itu, virus juga dapat menular melalui kontak langsung atau dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi, seperti pegangan pintu atau meja, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut.
Sebagai langkah antisipasi, Pemkot Solo telah menyiapkan fasilitas kesehatan (faskes) yang memadai.
Retno memastikan bahwa setiap rumah sakit dan puskesmas diwajibkan memiliki lokasi isolasi.
"Sudah kita siagakan ruang isolasi ini. Kalau terbukti adanya virus yang sifatnya kuat mewabah, kita lakukan isolasi," tegasnya.