Horor Geng Kriminal Bantai 184 Orang di Haiti
Sedikitnya 184 orang tewas dalam aksi pembantaian oleh geng kriminal bersenjata di area kumuh Cite Soleil, Haiti, pada akhir pekan. Pembantaian itu terjadi setelah pemimpin geng kriminal setempat menuduh orang-orang lanjut usia (lansia) di area kumuh tersebut telah menyebabkan anaknya sakit melalui ilmu sihir.
Kepala HAM PBB Volker Turk mengatakan jumlah korban tewas sebanyak 184 orang. "Akhir pekan lalu, sedikitnya 184 orang tewas dalam kekerasan yang didalangi oleh pemimpin geng yang kuat di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, di wilayah Cite Soleil," kata Volker Turk kepada wartawan di Jenewa, Swiss, dilansir AFP, Senin (9/12/2024). "Pembunuhan terbaru ini menambah jumlah korban tewas di Haiti tahun ini menjadi 5.000 orang."
Sementara Jaringan Pertahanan Hak Asasi Manusia Nasional (RNDDH) dalam laporannya, seperti dilansir Reuters, Senin (9/12/2024), menyebut semua korban tewas dalam pembantaian di Cite Soleil berusia di atas 60 tahun.
Menurut laporan RNDDH, pemimpin geng kriminal Wharf Jeremie, Monel ‘Mikano’ Felix, memerintahkan pembantaian massal itu setelah anaknya jatuh sakit dan dia meminta nasihat dari seorang pendeta Voodoo setempat, yang menuduh orang-orang lansia di Cite Soleil telah membuat anak Felix sakit melalui ilmu sihir.
Para anggota geng kriminal Wharf Jeremie, sebut laporan RNDDH, menewaskan sedikitnya 60 orang pada Jumat (6/12) dan membunuh 50 orang lainnya pada Sabtu (7/12) waktu setempat. Pembunuhan keji itu dilakukan dengan menggunakan parang dan pisau.
Cite Soleil merupakan area kumuh padat penduduk di dekat Port-au-Prince, kota pelabuhan yang juga ibu kota Haiti. Cite Soleil menjadi salah satu daerah paling miskin dan paling penuh kekerasan di wilayah Haiti.
Kendali yang ketat oleh geng kriminal di Haiti, termasuk pembatasan penggunaan ponsel, telah membatasi kemampuan warga setempat untuk berbagi informasi tentang pembantaian tersebut.
Felix yang memimpin geng kriminal Whaf Jeremie, telah dilarang masuk ke wilayah Republik Dominika, negara tetangga Haiti, sejak tahun 2022.
Laporan RNDDH menyebut anak Felix yang sakit itu akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (7/12) sore waktu setempat.
Lihat juga Video ‘Tampang Anggota Geng Motor Pengeroyok Pemuda di Bandung’
[Gambas Video 20detik]
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Haiti dilanda kekacauan beberapa waktu terakhir sejak geng-geng kriminal berkuasa dan pemerintah kesulitan membendung rentetan aksi kekerasan di negara tersebut.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Oktober lalu, memperkirakan geng kriminal yang dipimpin Felix memiliki sekitar 300 anggota dan juga beroperasi di sekitar Fort Dimanche dan La Saline. Pada November 2018 lalu, La Saline menjadi lokasi pembantaian sedikitnya 71 warga sipil, dengan ratusan rumah dibakar.
Jimmy ‘Barbecue’ Cherizie, tokoh aliansi geng kriminal Viv Ansanm yang menyebar di berbagai wilayah Port-au-Prince, telah dijatuhi sanksi PBB atas tuduhan merencanakan pembantaian di La Saline ketika dia masih menjadi anggota kepolisian Haiti.
Pembantaian lainnya terjadi di Pont-Sonde pada Oktober lalu, yang menewaskan 115 orang dan didalangi geng kriminal Gran Grif, yang mengklaim pembantaian itu sebagai pembalasan terhadap penduduk setempat yang bekerja sama dengan kelompok pertahanan diri yang menghalangi operasi jalan tol mereka.
Lihat juga Video ‘Tampang Anggota Geng Motor Pengeroyok Pemuda di Bandung’
[Gambas Video 20detik]