Humas Polda Metro Jaya Dilatih Tangkal Hoax Jelang Pilkada

Humas Polda Metro Jaya Dilatih Tangkal Hoax Jelang Pilkada

Anggota Bidang Humas Polda Metro Jaya dan jajaran diimbau memantau perkembangan informasi yang beredar di media sosial. Terutama, informasi-informasi bersifat hoax yang dapat memecah belah persatuan bangsa menjelang Pilkada Jakarta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi meminta personel memberikan pesan kamtibmas kepada masyarakat tepat sasaran dan akurat, terutama menjelang pilkada serentak 2024.

"Kami ingin memastikan bahwa pesan yang disampaikan tepat sasaran dan akurat. Ini penting untuk membangun kepercayaan publik, khususnya menjelang pilkada serentak ini," ujar Ade Ary dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (8/11/2024).

Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan personel, Polda Metro Jaya juga menggelar pelatihan kepada anggotanya. Kali ini, personel diberikan pelatihan untuk mempertajam dokumentasi di lapangan.

"Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk memperkuat fungsi kehumasan dalam menyampaikan informasi yang benar di tengah maraknya hoaks di media sosial," imbuhnya.

Ade Ary menambahkan pelatihan ini juga diharapkan meningkatkan kemampuan anggota dalam melakukan manajemen media dan komunikasi publik.

"Keterampilan ini akan membantu kami dalam menyampaikan informasi yang tidak hanya cepat tetapi juga faktual dan tidak bias," tambahnya. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan dokumentasi anggota Bidhumas dalam menghadapi berbagai situasi di lapangan, terutama menjelang pilkada serentak 2024. Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber utama Dr Retno Intani, M.Sc, selaku dosen Ilmu Komunikasi dari Universitas Bina Nusantara.

Dalam materinya, Retno menekankan pentingnya dokumentasi yang tidak hanya akurat dan faktual, tetapi juga mematuhi standar etika yang ketat, terutama dalam menjaga privasi dan menghormati hak-hak subjek dokumentasi.

"Prinsip utama dalam dokumentasi adalah memastikan kebenaran dan menjaga integritas. Ini bukan hanya soal teknis, tetapi juga komitmen untuk menghargai privasi individu," kata Retno.

Beberapa poin yang disampaikan meliputi pentingnya riset awal, pengumpulan data yang tepat, serta teknik pengambilan gambar dan video yang dapat dipertanggungjawabkan.

Saksikan juga video Suami Ibu Muda yang Lecehkan Anaknya Bekerja sebagai Pengamen

[Gambas Video 20detik]

Sumber