HUT ke-79 Korps Marinir Tahun 2024: Sejarah hingga Tema Peringatan

HUT ke-79 Korps Marinir Tahun 2024: Sejarah hingga Tema Peringatan

Korps Marinir adalah unit pasukan TNI yang berkedudukan sebagai Komando Utama Operasi (Kotama Ops) TNI. Korps Marinir dipimpin oleh seorang Komandan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI.

Salah satu tugas Korps Marinir adalah melakukan operasi pertahanan pantai untuk dapat mempertahankan keamanan dan kedaulatan negara serta melindungi sumber daya alam yang ada di wilayah pesisir dan laut.

Unit Korps Marinir memperingati hari ulang tahun (HUT) setiap tanggal 15 November. Tahun 2024 merupakan HUT ke-79 Korps Marinir.

Berikut serba-serbi HUT ke-79 Korps Marinir.

Dilansir situs resminya, Korps Marinir Republik Indonesia (Kormar RI) atau yang juga dikenal sebagai Korps Marinir Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Kormar TNI AL) adalah sebuah unit pasukan Tentara Nasional Indonesia yang menyelenggarakan operasi amfibi, pertahanan pantai, dan pengamanan pulau terluar strategis.

Kormar RI memiliki kedudukan sebagai Komando Utama Operasi Tentara Nasional Indonesia dan Komando Utama Pembinaan TNI Angkatan Laut Korps Marinir dipimpin oleh seorang Komandan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Markas Korps Marinir terletak di Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.

Pada saat ini, Korps Marinir terdiri dari tiga Pasmar, yaitu

Operasi pertahanan pantai dilakukan Marinir untuk melindungi wilayah pesisir dan pantai dari ancaman asing yang datang melalui laut. Operasi ini bertujuan untuk mempertahankan kedaulatan wilayah negara, melindungi sumber daya alam yang ada di pesisir dan laut, serta memastikan keamanan dan keutuhan nasional.

Operasi pertahanan pantai Marinir melibatkan beberapa tindakan, seperti patroli, pengintaian, pengawasan, dan pemantauan terhadap kegiatan yang terjadi di wilayah pesisir dan perairan laut. Marinir juga melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap fasilitas penting yang berada di wilayah pantai seperti pelabuhan, jembatan, dan stasiun pembangkit listrik.

Koprs Marinir lahir pada 15 November 1945 di Tegal, Jawa Tengah. Satuan Korps Marinir awalnya bernama "CorpsMariniers" dengan komandan pertama adalah Mayor Laut Agus Subekti.

Lalu, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertahanan (Menhan) Nomor A/565/1948, "Corps Mariniers" ditetapkan menjadi Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) pada tanggal 9 Oktober 1948.

Pada tahun 1955-1959, KKO AL menghadapi berbagai situasi, seperti Trikora, Dwikora, dan G30S/PKI. Kekuatan KKO AL semakin besar dengan dibentuknya Pasukan Komando Armada I di Surabaya, Pasukan Komando Armada II di Jakarta, dan Pasukan Induk Komando di Surabaya.

Kemudian pada tahun 1975, berdasarkan Surat Keputusan Kasal No. Skep/1831/XI/1975 tanggal 14 November 1975, nama KKO AL kembali menjadi Korps Marinir. Pada lingkup nasional, Korps Marinir memiliki peran besar dalam meredam kerusuhan, salah satunya peristiwa 1998 di Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, dan Makassar.

Pada HUT ke-17 Korps Marinir, ada perubahan lambang emblem baret Keris Samudera dikelilingi oleh pita dengan tulisan "Jalesu Bhumyamca Jayamahe" dan tulisan "Korps Komando" di bawahnya. Lalu pada tahun 1968, perubahan baru dengan menambahkan garis pinggir kuning pada alas segi lima merah.

Selanjutnya, Kepala Staf TNI AL mengeluarkan SK No. Skep/2084/X/1976 tertanggal 20 Oktober 1976 tentang Perubahan Emblem Korps Marinir. Perubahan tersebut berupa penambahan jangkar sebagai latar belakang, dan pita bertuliskan "Korps Komando" berubah menjadi "Korps Marinir" dan angka 1945 tetap sebagai tanda lahirnya.

Tanggal pembentukan Korps Marinir pada 15 November dijadikan sebagai peringatan HUT Korps Marinir. Tanggal 15 November merupakan Hari Korps Marinir TNI AL atau HUT Korps Marinir TNI AL.

Tahun ini, satuan Korps Marinir memperingati hari jadi yang ke-79. Peringatan HUT ke-79 Korps Marinir jatuh pada 15 November 2024 dengan tema "Korps Marinir TNI AL Bersama Rakyat Mengabdi Untuk Negeri Menuju Indonesia Maju".

Sumber