Ibu Jadi Pekerja Migran, Anak 14 Tahun Jadi Korban Pencabulan Ayah Tiri

Ibu Jadi Pekerja Migran, Anak 14 Tahun Jadi Korban Pencabulan Ayah Tiri

SUMBAWA, KOMPAS.com- Pelajar SMP M (14), warga Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat diduga menjadi korban pencabulan oleh ayah tirinya.

Aksi G (47) ini dilakukan sejak tahun 2023 ketika ibu korban menjadi pekerja migran di Timur Tengah.

Kasus ini mendapat pendampingan dari  Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumbawa. Modus pelaku adalah mengancam korban dengan tak meminjamkan telepon selular.

Tak terima atas perlakuan ayah tirinya, kakak korban lalu melaporkan kejadian itu ke Polsek Alas.

Kasus ini kemudian dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim Polres Sumbawa.

Kasat Reskrim, AKP Dilia Pria Firmawan saat dikonfirmasi Senin (20/01/2025), membenarkan adanya kasus tersebut.

“Korban dan saksi sudah diperiksa. Terduga pelaku sudah diamankan,” kata Regi.

Regi menjelaskan, kronologi kejadian berdasarkan hasil pemeriksaan, kasus pencabulan ini bermula ketika korban tidur, terduga pelaku mencabulinya di kamar korban.

Perbuatan inilah yang terus terulang dari tahun 2023 hingga akhir 2024, dengan ancaman akan mengambil ponsel yang ada di kamar anak tirinya. Karena takut, korban pun tidak pernah bercerita.

Kasus terungkap saat korban bercerita kepada kakak iparnya. Saat itu korban meminta kakaknya untuk menjaga pintu kamar mandi, karena takut ayah tirinya mengintip.

Sang kakak lalu menanyakan pernyataan itu lebih jauh. Dari sanalah terungkap kisah soal pelecehan seksual yang dialami korban selama ini. 

Lalu kakak ipar korban menceritakan semua yang didengar kepada suaminya (kakak kandung korban) yang kerja di luar kota.

Kakak korban kemudian melaporkan ke polisi pada awal Januari 2025. “Kami masih penyelidikan dan mengumpulkan alat bukti. Termasuk menungga hasil pemeriksaan psikologis korban,” sambung Dilia.

“Dalam waktu dekat, kasus ini akan naik ke tahap penyidikan. Korban dan saksi akan diperiksa kembali,” ungkap dia lagi.

Sumber