Ibu ODGJ di Jaktim Ganggu Tetangga, Camat: Anaknya Tolak Dibantu Berobat
Viral ibu-ibu dinarasikan kerap mengganggu tetangganya yang lewat depan rumahnya dan diduga dalam gangguan jiwa (ODGJ). Suku Dinas Sosial Jakarta Timur (Sudinsos Jaktim) mengatakan sempat hendak mengevakuasi ibu tersebut untuk berobat, tapi ditolak pihak keluarga.
Dilihat detikcom di akun X, Selasa (5/11/2024) di media sosial X, seorang yang mengaku tetangganya menyebut ibu tersebut beberapa kali juga mengancam korban. Orang yang membagikan cerita ini mengaku dimarahi dan dilempari sampah.
"Ceritanya aku mau berangkat kerja, karena akses jalan cuma di sini doang. Aku tinggalnya di paling pojok, jadi harus lewatin rumah nih orang. Di saat pagi-pagi aku mau berangkat kerja, dia langsung keluar dan marah-marah sambil melemparin sampah ke aku. Alhasil harus ganti baju lagi karena dilempar sampah," tulis netizen yang mengaku korban di media sosial X.
Orang yang berbagi cerita ini bahkan mendapat ancaman hendak ditusuk dari si ibu. Juga ancaman disiram air panas.
Dia merasa tak tenang akan perilaku tetangganya yang diduga mengalami gangguan jiwa tersebut, karena di sisi lain dirinya memilik anak di rumah yang masih berusia kanak-kanak.
"Dia selalu mengancam mau nusuk atau siram air panas ke aku dan keluarga aku, jadi ga tenang banget kerja karena di rumah punya anak kecil. Dari mulai suka buang sampah di halaman rumah, sampai tutup akses jalan," sambungnya.
Menanggapi cerita yang viral di akun X itu, Camat Cakung Fajar Eko Satriyo menjelaskan pihak Sudinsos Jaktim sempat menanggapi keluhan warga tersebut dengan mendatangi lokasi. Namun, lanjutnya, pihak keluarga menolak si ibu yang diduga ODGJ tersebut dievakuasi.
"Laporan awal, tanggal 21 Oktober, lalu besoknya tanggal 22 Oktober di tindak lanjut dan sudah membawa mobil sudin ke lokasi, tetapi ditolak oleh keluarga," kata Fajar saat dihubungi detikcom.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Fajar pun menceritakan mulanya aduan itu berasal dari salah satu warga yang merasa terganggu. Kemudian, pihaknya sudah menawarkan agar ibu tersebut dapat ditunjuk ke Rumah Sakit Duren Sawit.
Pihak Sudin Jaktim tidak dapat memaksakan keluarga untuk mengevakuasi ibu tersebut. Alasannya, sambung Fajar, ibu tersebut masih memiliki suami dan anak.
"Awalnya laporan warga. Sudah kita tindak lanjut oleh Sudin Sosial Jaktim. Besok harinya, karena ODGJ masih memiliki suami dan anak, petugas sosial sudah menawarkan untuk merujuk ke RS Duren Sawit," ujarnya.
Fajar menuturkan pihak keluarga menyampaikan hendak mengobati sendiri kondisi kejiwaan pelaku. Fajar menuturkan pihaknya tak bisa membawa paksa ibu tersebut tanpa adanya pihak keluarga yang bersedia mendampingi.
"Tapi saat itu anaknya menolak karena mau membawa sendiri untuk pengobatan. Petugas juga sudah menawarkan apabila dibutuhkan mobil untuk bawa, kita siap bantu. Tapi keluarganya tidak mau, dan kita tidak bisa membawa ke RS kalau keluarga tidak mendampingi," sambungnya.
Meski begitu, pihak Sudin Sosial Jaktim akan melakukan ‘jemput bola’ lagi untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di lingkungan bertetangga. "Iya (akan jemput bola)," imbuhnya.