IHSG Dibuka Bertenaga ke 7.072, Ditopang Saham BMRI, BBRI dan AMMN
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 7.072,26 pada Senin (23/12/2024). Saham berkapitalisasi jumbo seperti BMRI, BBRI, dan AMMN terpantau mencatatkan kenaikan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka menguat sebesar 1,27% atau 88,40 poin ke posisi 7.072,26 sesaat setelah pembukaan. Pada hari ini, IHSG dibuka di level 7.037,53 dan sempat bergerak ke 7.078,37.
Tercatat, sebanyak 285 saham menguat, 120 saham turun, dan 542 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.315 triliun.
Di tengah kenaikan indeks komposit, saham berkapitalisasi pasar jumbo seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tumbuh 3,08% ke level Rp5.850 Posisi itu diikuti saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang naik 2,22% ke Rp4.150.
Selanjutnya, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) Juga membukukan kenaikan 2,22% menuju level Rp9.200, dan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) turut meningkat 1,96% ke posisi Rp2.600.
Sementara itu, saham dengan kapitalisasi besar yang menurun dipimpin oleh saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang mencatatkan koreksi sebesar 0,54% menuju posisi Rp9.150 per saham.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyampaikan bahwa IHSG berpotensi rebound dengan menguji pivot di rentang 7.000-7.050 pada hari ini. Secara teknikal, terbentuk pola doji star pada IHSG dan indikator Stochastic RSI berada oversold area.
"IHSG berpotensi rebound uji pivot 7,000-7,050 pada perdagangan hari ini. Namun, IHSG kami perkirakan konsolidasi di rentang level 6.950-7.100 pada pekan ini," ujarnya dalam publikasi riset harian.
Dia menuturkan bahwa indeks-indeks Wall Street berbalik menguat pada pekan lalu, Jumat (20/12/2024) karena didorong oleh data ekonomi yang solid. PCE Price Index naik 10 bps menjadi 2,4% YoY di November, tetapi lebih rendah dari ekspektasi pasar (2,5% YoY).
Selain itu, US Michigan Consumer Sentiment Final tercatat sebesar 74,0 pada Desember, atauebih tinggi dibandingkan dengan 71,8 di November. Kedua data tersebut semakin mendukung pernyataan Hawkish The Fed pada FOMC 18-19 Desember lalu.
Valdy menyatakan mayoritas sentimen berasal dari data ekonomi yang akan dirilis pekan ini. AS dijadwalkan merilis data konsumsi, sedangkanInggris akan merilis data GDP Growth Rate Final kuartal III/2024, yang diperkirakan naik menjadi 1% YoY dari 0,7% YoY.
Di sisi lain, Indonesia akan merilis data M2 Money Supply bulan November pada hari ini sebagai acuan untuk mengetahui tingkat likuiditas. Top picks saham Phintraco meliputi ESSA, GJTL, ADMR, BTPS, ADRO, dan EXCL.
Disclaimer Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.