IHSG Dibuka Melemah, Saham AADI, JARR GOTO Melesat ke Zona Hijau
Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan hari ini, Senin (9/12/2024), tetapi bergerak ke zona hijau. Saham AADI, JARR, hingga GOTO naik signifikan hari ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka melemah pada posisi 7.382,61. IHSG bergerak di rentang 7.380,76-7.419,46 sesaat setelah pembukaan.
Tercatat, 282 saham menguat, 161 saham melemah, dan 503 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp12.709 triliun.
Saham pendatang baru PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) menjadi salah satu saham dengan peningkatan tertinggi yakni melesat 19,75% ke level Rp9.550.
Saham emiten lain yang juga menguat adalah emiten milik Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) naik 19,37% ke level Rp348, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) naik 3,90% ke level Rp80 per saham hari ini.
Saham-saham lain yang juga menguat adalah saham EXCL yang naik 0,87% ke level Rp2.330, saham BBTN naik 1,24% ke level Rp1.225, hingga saham ADRO yang naik 2,17% ke level Rp2.350.
Sebelumnya, Tim Riset Phintraco Sekuritas menjelaskan sentimen datang dari peluang pemangkasan suku bunga acuan the Fed di Desember 2024. CME FedWatch Tools catat peluang pemangkasan 25 bps di Desember 2024 mencapai 86% (6/12/2024).
Peningkatan signifikan U.S. Non-Farm Payrolls ke 227.000 di November 2024 dari 36.000 di Oktober 2024 (6/12/2024) tidak mengubah keyakinan pemangkasan the Fed Rate di Desember 2024.
Di sisi lain, semakin dekat dengan FOMC pada 18 Desember 2024, IHSG mulai berbalik memasuki fase bullish reversal. Hal ini divalidasi dengan konfirmasi rebound IHSG ke atas 7.330-7.350 di Jumat (6/12/2024).
Secara teknikal, MACD semakin solid membentuk positive slope, meski pullback wajar mungkin akan terjadi beberapa kali dalam bullish reversal ini, mengingat Stochastic RSI telah memasuki overbought area.
Dari dalam negeri, pasar mengantisipasi data indeks keyakinan konsumen dan penjualan ritel. Keduanya akan mempengaruhi keyakinan pasar terhadap peluang perbaikan pertumbuhan ekonomi kembali ke atas 5% di kuartal IV/2024.
Sebagai informasi, penjualan ritel tumbuh 4,8% yoy di September 2024. Sementara itu, pekan ini, mover pertumbuhan ekonomi lain, yaitu data ekspor-impor akan dirilis dan diyakini masih melanjutkan tren positif sejalan dengan pemulihan ekonomi China.