IHSG Dibuka Turun ke 7.459, Saham BYAN, TPIA, BREN, PANI Melaju

IHSG Dibuka Turun ke 7.459, Saham BYAN, TPIA, BREN,  PANI Melaju

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 7.459,78 pada perdagangan Kamis (12/12/2024). Di tengah penurunan indeks, saham BYAN, TPIA, BREN, dan PANI kompak melaju. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka melemah sebesar 0,07% atau 4,97 poin ke posisi 7.459,78 sesaat setelah pembukaan. Pada hari ini, IHSG dibuka di level 7.441,97 dan sempat bergerak ke 7.460,28.

Tercatat, sebanyak 214 saham menguat, 196 saham menurun, dan 536 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.802 triliun.

Di tengah kenaikan indeks komposit, saham berkapitalisasi pasar jumbo seperti PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) membukukan kenaikan 2,42% ke level Rp21.200. 

Posisi itu diikuti oleh saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang juga mengalami kenaikan sebesar 1,26% menuju harga Rp8.050 per saham.

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) turut meningkat 1,19% ke Rp8.500, sedangkan saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) naik 0,65% ke Rp19.225.

Sementara itu, saham dengan kapitalisasi besar yang menurun dipimpin oleh saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan koreksi 1,55% ke Rp6.350.

Selanjutnya ada saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang membukukan penurunan sebesar 1,19% menuju level Rp6.225 dan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) melemah 1,05% menjadi Rp2.830.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan meski IHSG menguat pada perdagangan kemarin, tetapi pola-pola marubozu terhenti di dua hari terakhir. Hal ini mengindikasikan penurunan akumulasi jual, bahkan upper-shadow panjang kemarin mulai mengindikasikan adanya aksi ambil untung. 

“Waspadai potensi pullback jangka pendek ke kisaran 7.400 – 7.450 dalam beberapa hari kedepan,” ujarnya dalam publikasi riset hari ini. 

Valdy melanjutkan, setelah rilis data inflasi konsumen Amerika Serikat (AS), kini pasar menantikan data inflasi dari sisi produsen di November 2024 yang diperkirakan meningkat menjadi 2,60% YoY dari sebelumnya 2,40% YoY. 

Menurutnya, kombinasi dua data inflasi baik dari sisi produsen maupun konsumen, akan menjadi perhatian utama Bank Sentral AS, The Fed, dalam merumuskan kebijakan suku bunga pada pertemuan minggu depan.

Di sisi lain, dari Eropa, pasar menantikan rilis data suku bunga ECB yang diperkirakan dipangkas menjadi 3,15% YoY dari 3,40% YoY. Tujuan ECB melanjutkan tren pemangkasan suku bunga di tahun ini adalah untuk menstimulus perekonomian.

Phintraco Sekuritas menjatuhkan saham pilihannya atau top picks untuk perdagangan hari ini kepada KRAS, MAPI, ISAT, ENRG, JSMR dan SMGR. 

Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memproyeksikan IHSG akan bergerak bervariatif pada hari ini dengan kecenderungan melemah. Menurutnya, level support akan berada di 7.404 dan resistance 7.530.

Sumber