IHSG Rebound ke Level 7.004, Saham PANI, TLKM dan BMRI Menghijau
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 7.004,65 pada Jumat (20/12/2024). Di tengah kenaikan indeks, saham berkapitalisasi jumbo seperti PANI, TLKM, dan BMRI turut menghijau.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka menguat sebesar 0,39% atau 27,41 poin ke posisi 7.004,65 sesaat setelah pembukaan. Pada hari ini, IHSG dibuka di level 6.980,18 dan sempat bergerak ke 7.016,72.
Tercatat, sebanyak 270 saham menguat, 124 saham menurun, dan 553 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.190 triliun.
Di tengah kenaikan indeks komposit, saham berkapitalisasi pasar jumbo seperti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) tumbuh 2,07% ke level Rp16.025. Posisi itu diikuti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang naik 1,58% ke Rp2.570.
Selanjutnya ada saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang membukukan kenaikan sebesar 0,88% menuju level Rp5.725, dan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) masih meningkat 0,57% ke posisi Rp8.875.
Sementara itu, saham dengan kapitalisasi besar yang menurun dipimpin oleh saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dengan koreksi 0,68% ke Rp7.275. Lalu ada PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) yang turun 0,28% ke Rp8.925.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyampaikan IHSG telah breaklow level psikologis 7.000 pada perdagangan Kamis (19/12/2024).
Secara teknikal, dia menuturkan bahwa indeks komposit membentuk falling window yang menyebabkan pelebaran negative slope pada MACD.
“Kondisi ini mengindikasikan besarnya tekanan jual dan potensi pelemahan lanjutan. Oleh sebab itu, waspadai support level terdekat IHSG berikutnya di 6.900,” ujar Valdy dalam publikasi riset harian.
Isu domestik yang menjadi fokus pasar adalah pelemahan nilai tukar rupiah yang mulai menguji level Rp16.300 per dolar Amerika Serikat (AS).
Secara historis tahun ini, level Rp16.200 per dolar AS merupakan level kritis atau trigger level, khususnya bagi Bank Indonesia (BI) untuk melakukan operasi pasar atau upaya lain guna mengembalikan stabilitas nilai tukar rupiah lebih agresif.
Dari eksternal, bank sentral China dijadwalkan mengumumkan kebijakan moneter terbaru pagi hari ini. Serupa dengan The Fed, pasar juga berharap ada petunjuk dari bank sentral Tiongkok mengenai arah kebijakan moneter pada 2025.
Di tengah proyeksi tersebut, Phintraco memberikan rekomendasi investor untuk mencermati saham-saham potensial seperti PGEO, ICBP, INTP, TLKM dan EMTK.
Sementara itu, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memproyeksikan IHSG bakal bergerak mixed dengan kecenderungan melemah. Level support berada di 7.050 dan resistance 7.170.
Menurutnya, kecenderungan IHSG untuk melemah didorong oleh pelemahan rupiah yang menyentuh level Rp16.300 sehingga meningkatkan volatilitas sektor keuangan.
“Secara teknikal, IHSG breakdown dari level support di area 7.050 diikuti dengan volume jual yang tinggi, sedangkan indikator stochastic dan MACD masih bergerak di area death cross sehingga masih menunjukkan potensi pelemahan,” kata Reza.