Imbas Banjir Rob, Kunjungan Wisatawan ke Kepulauan Seribu Turun 90 Persen
JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak banjir rob yang melanda wilayah Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, menyebabkan penurunan signifikan kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu.
Menurut Juwanto Bayu, pengelola Kapal Tradisional Pelabuhan Kali Adem, penurunan jumlah wisatawan mencapai sekitar 90 persen dalam beberapa bulan terakhir.
"Dampaknya (rob) sangat besar ke penurunan wisatawan yang melakukan perjalanan berkurang sekitar 90 persen," ujar Juwanto saat diwawancarai di lokasi, Senin (16/12/2024).
Juwanto menjelaskan, banjir rob yang sering terjadi sepanjang tahun 2024 ini telah mengganggu akses jalan menuju Pelabuhan Kali Adem.
"Bahkan memang akses menuju jalan-jalan ke pelabuhan ini sangat sulit dilalui oleh masyarakat," tambahnya.
Meskipun banyak wisatawan yang berusaha datang lebih awal ke Pelabuhan Muara Angke untuk menghindari rob, kenyataannya, saat mereka tiba, air rob justru sudah naik ke permukiman warga.
"Alhasil, banyak dari mereka yang tetap tidak bisa menuju ke Pelabuhan Kali Adem," ungkapnya.
Cuaca buruk juga berkontribusi pada hambatan perjalanan wisatawan ke Kepulauan Seribu.
"Jadi, beberapa kapal juga ditangguhkan untuk berlayar karena untuk keselamatan wisatawan. Jadi, selama beberapa bulan ini memang kita sangat berkurang wisatawan," jelas Juwanto.
Banjir rob di Muara Angke terjadi secara berulang dan telah menggenangi kawasan tersebut selama tiga hari berturut-turut pada pertengahan Desember 2024.
Banjir ini berlangsung dari Jumat (13/12/2024) hingga Minggu (15/12/2024), dengan ketinggian air mencapai antara 25 sentimeter hingga satu meter.
Air rob biasanya datang pada pagi hari antara pukul 06.00-09.00 WIB, dan surut pada siang dan sore hari.
Dengan kondisi ini, pengelola pariwisata di Pulau Seribu berharap adanya solusi untuk mengatasi masalah banjir rob yang terus berulang agar sektor pariwisata dapat pulih kembali.