Indonesia Beri Pelatihan Teknologi Inseminasi Buatan ke Peternak di Afrika
Pemerintah Indonesia melalui Indonesian AID bekerjasama dengan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari memberikan dukungan hibah pelatihan di bidang teknologi inseminasi buatan bagi negara-negara di Kawasan Afrika. Hal ini bertujuan mendukung penguatan ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas peternakan di Afrika.
Program ini tidak hanya melatih SDM peternakan di kawasan tersebut, tetapi juga memberikan 5.000 dosis semen beku atau sperma sapi jantan yang dibekukan dan digunakan dalam proses inseminasi buatan berkualitas tinggi. Selain itu, mengirimkan tenaga ahli untuk mendukung implementasi inseminasi buatan di negara-negara Afrika seperti Ethiopia, Zimbabwe, Tanzania, Nigeria dan Madagaskar.
Direktur Utama Indonesian AID Tormarbulang Lumbantobing mengungkapkan program ini dirancang dengan komprehensif sehingga diharapkan hasilnya dapat lebih optimal. Pada tahap awal, pelatihan tentang manajemen inseminasi buatan telah diikuti oleh sembilan negara, meliputi Kenya, Tanzania, Madagaskar, Nigeria, Sudan, Zimbabwe, Mozambik, Ethiophia, dan Senegal.
Program ini merupakan langkah awal dalam penataan pengelolaan program inseminasi buatan. Dilanjutkan dengan program peningkatan kapasitas petugas teknis inseminator untuk mendukung pelaksanaan di lapangan.
"Upaya peningkatan produktivitas ternak juga perlu didukung dengan semen beku yang berkualitas. Kita juga mengirimkan dispatch experts yang akan melakukan pendampingan di negara mitra. Ini tentunya juga merupakan langkah promosi yang baik bagi produk-produk dan ekspertis teknologi kita untuk lebih dikenal di pasar global," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (10/12/2024).
Ethiopia, Zimbabwe, Tanzania, Madagaskar dan Nigeria merupakan 5 dari 9 negara yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan, yang akan menerima hibah semen beku produksi BBIB Singosari. Kelima negara tersebut dinilai memiliki potensi pengembangan program inseminasi buatan yang cukup baik. Setiap negara akan menerima 1.000 dosis semen beku, lengkap dengan container nitrogen cair untuk menjaga kualitas semen.
Selain itu, tim ahli dari Indonesia akan dikirim untuk memberikan pelatihan dan pendampingan teknis selama 14 hari. Mereka akan memastikan teknologi inseminasi buatan diterapkan dengan baik, serta membantu mengatasi berbagai tantangan yang mungkin dihadapi.
Respon dari negara-negara penerima sejak peluncuran program ini cukup positif. Salah satu media di Nigeria, Vanguard Nigeria melaporkan Pemerintah Sokoto, sebuah negara bagian Nigeria, menjalin kerjasama dengan Indonesia untuk meningkatkan produksi ternak, termasuk pelatihan dan pengiriman teknologi untuk mendukung peternakan di daerah tersebut.
Adapun media Zimbabwe, dalam program ZBC News juga memberitakan pemerintah negaranya telah menerima hibah 1.000 semen beku untuk mendukung program inseminasi buatan dan menjaga ketahanan pangan di negara tersebut. Hal ini menunjukkan wujud komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam pembangunan sektor ketahanan pangan di negara-negara berkembang.
"Dukungan hibah pelatihan inseminasi buatan, pengiriman semen beku dan pengiriman tenaga ahli ini merupakan langkah Indonesia dalam mendukung kerja sama pembangunan internasional dan memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara di Afrika, sekaligus mendorong promosi produk-produk dan ekspertise kita di kancah global," pungkasnya.
Saksikan juga video Mendag Godok Aturan Perketat Impor Susu Buntut Protes Peternak
[Gambas Video 20detik]