Indra Kurniawan : Jangan Jadi Pahlawan Para Predator Anak Dibawah Umur
Bandarlampung, beritaterkini.co.id -Anggota Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI), Kota Bandar Lampung, M. Indra Kurniawan ingatkan kepada para awak media agar jangan jadi pembela predator oknum guru yang menghancurkan masa depan anak bangsa.
Hal ini dikatakan, M. Indra Kurniawan yang sering dipanggil Indra Segalo-galo kepada sejumlah awak media pada Senin (11/11/2024).
Indra mengatakan, ahir-ahir ini marak sekali kaus pencabulan anak dibawah umur oleh para predator baik oknum guru dinegara kita.
Bahkan kata dia, baru-baru ini polisi menangkap Yandi Supriyadi, tersangka kasus pencabulan terhadap anak di panti asuhan Kunciran, Kota Tangerang. Yandi ditangkap di pasar usai bersembunyi di perkebunan Empat Lawang, Palembang.
“Menurut keterangan pihak Mabes Polri, dilansir dari detik.com, tersangka diamankan di pasar pada saat dia mau belanja kebutuhannya, karena dia mau belanja. Saat ini tersangka sedang dibawa ke Jakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,”ujar Indra.
Indra juga mengatakan korban pencabulan anak dibawah umur oleh para predator oknum guru dan masyarakat juga marak di Provinsi Lampung.
Ia membeberkan pihak penyidik Unit Perlidungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Bandar Lampung melimpahkan tersangka dan barang bukti kasus pencabulan oknum guru terhadap murid sekolah dasar ke Kantor Kejaksaan Negeri Bandar Lampung, Senin (11/11/2024).
“Bahkan minggu-minggu ini saya juga bannyak dapat lamporan serta surat kuasa dari salah satu walimurid MAN 2 Kota Bandar Lampung jika ada salah satu oknum guru diduga telah melakukan perbuatan tak menyenangkan dengan sejumlah muridnya. Bahkan ada beberapa murid juga mengaku mendapatkan perlakuan pelecehan seksual,”imbuh Indra.
Sayang nya, masih kata Indra para siswa dan wali murid takut untuk melaporkan peristiwa ini.
“Meski bannyak yang peduli atas kejadian tersebut bahkan dari sejumlah lembaga bantuan hukum serta para tokoh adat Lampung serta aparat kepolisian namun para siswa dan orang tua murid tetap enggan untuk melaporkan kejadian tersebut,”ujarnya.
Eronisnya lagi kata Indra, bermunculan pemberitaan yang sifatnya orang suruhan dari oknum pelaku untuk memutar balikkan fakta jika seolah-oleh oknum guru tersebut terzolimi dan kena fitnah.
“Namun saya tidak akan mennyerah sampai disini, justru saya atas panggilan jiwa demi menolong kaum yang lemah akan terus mencari keadilan sampai kasus ini betul-betul mendapatkan kepastian hukum,”pungkas indra (**)