Ini Dua Perusahaan Swasta Pemilik Pagar Misterius di Laut Bekasi
BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengungkapkan, ribuan tiang bambu yang terpancang di perairan Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, milik dua perusahaan swasta.
Kedua perusahaan tersebut yakni, PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN).
Ribuan tiang bambu itu dipasang kedua perusahaan tersebut dalam rangka pengerjaan alur pelabuhan.
"Jadi sebelah kiri alur ini dimiliki oleh TRPN dan sebelah kanannya dimiliki oleh PT MAN," kata Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem pada Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Ahman Kurniawan di Kampung Paljaya, Selasa (14/1/2025).
Ahman menjelaskan, panjang alur pelabuhan tersebut membentang hingga lima kilometer. Sementara, lebarnya 70 meter dengan kedalaman lima meter.
Menurutnya, pembangunan alur pelabuhan sisi kiri merupakan bagian dari penataan ulang kawasan Satuan Pelayanan (Satpel) Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Paljaya seluas 7,4 hektare.
Nilai investasi yang dikucurkan oleh PT TRPN dalam proyek ini sekitar Rp 200 miliar.
"Untuk di pantai utara itu berkisar antara Rp 100 miliar sampai Rp 200 miliar, tergantung situasi kondisi," ungkap dia.
Ahman mengeklaim, alur pelabuhan ini akan memudahkan keluar masuknya kapal nelayan dari laut lepas menuju PPI Paljaya untuk bongkar muat hasil tangkapan ikan.
Ia menambahkan, perairan di utara Bekasi umumnya sudah dikuasai sejumlah pihak, baik perseorangan maupun perusahaan. Hal ini terlihat dari adanya patok-patok bambu yang terhampar di perairan.
Karena itu, pembangunan alur pelabuhan ini diklaim dibutuhkan nelayan setempat jika wilayah perairan utara Bekasi berubah wajah menjadi kawasan industri perikanan.
"Nah, ketika nelayan umpamanya tidak memiliki alurnya, kita siapkan dari sekarang," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, keberadaan pagar misterius di perairan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dipertanyakan nelayan setempat.
Sejak dibangun enam bulan belakangan, nelayan tak mengetahui pasti tujuan pemasangan ribuan batang bambu di perairan tersebut.
"Kita bertanya-tanya, dan apakah sudah mendapatkan izin atau belum," ujar seorang nelayan setempat, Tayum kepada Kompas.com, Senin (13/1/2025).
Adapun keberadaan pagar bambu di perairan utara Bekasi itu membentuk struktur layaknya sebuah tanggul.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan ribuan batang bambu terpancang secara rapi di dua sudut wilayah perairan Tarumajaya.
Dalam video berdurasi 45 detik itu, terlihat dua deretan bambu yang menopang gundukan tanah.
Jejeran bambu tersebut membentuk garis panjang menyerupai tanggul dengan hamparan perairan di tengahnya yang mirip sungai.
Tayum menjelaskan, tanah di antara sekat bambu tersebut berasal dari tanah laut sekitar.
Proses pengerukan tanah laut dilakukan dengan menggunakan tiga alat berat ekskavator yang beroperasi sepanjang siang dan malam.
Tanah yang berhasil dikeruk kemudian diuruk ke sela-sela dua sudut bambu yang terpancang, sehingga membentuk struktur menyerupai tanggul.
"Setelah sekian lama, akhirnya mereka merambah sampai delapan kilometer menguruknya," ungkap Tayum.