Ini Jurus Mendukbangga Wihaji Cegah Stunting

Ini Jurus Mendukbangga Wihaji Cegah Stunting

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Mendukbangga/Kepala BKKBN), Wihaji, mengatakan penanganan stunting harus melibatkan banyak pihak. Menurut Wihaji pihak lain di luar pemerintah juga memiliki peran untuk mengatasi stunting. Ini jurus Wihaji mencegah masalah tengkes.

Wihaji mengatakan, Kemendukbangga/BKKBN menerapkan kerja sama lintas stakeholder atau pentahelix dalam program Orang Tua Asuh Cegah Stunting. Selain pemerintah, penanganan stunting juga melibatkan masyarakat, perusahaan atau korporasi, hingga perguruan tinggi.

"Persoalan stunting isu yang lama dan salah satu program pemerintah untuk kita selesaikan. Tapi tidak semua negara, karena itu, kita melibatkan masyarakat sekitar dalam hal ini adalah, kita program Orang Tua Asuh Cegah Stunting," kata Wihaji di Kantor BKKBN, Halim, Jakarta Timur, Jumat (20/12/2024).

"Insyaallah ini tidak menganggu APBN, tapi juga melibatkan stakeholder terkait, dalam hal ini kita menggunakan teori negara modern, Pentahelix. Karena itu, kita sudah tanda tangan, sudah MoU dari berbagai stakeholder, untuk menjadi orang tua asuh, siapa itu? Warga Negara Indonesia, maupun korporasi," jelasnya.

Pentahelix atau multipihak adalah konsep kerja melibatkan banyak unsur, yakni pemerintah, akademisi, badan atua pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media.

Wihaji mengatakan, pihak yang menjadi orang tua asuh bisa berkontribusi dalam penanganan stunting lewat empat kegiatan. Mulai dari penyiadaan asupan gizi, pembangunan sanitasi hingga edukasi.

"Dan kita siapkan menunya, orang tua asuh boleh memilih empat menu. Satu menu asupan gizi, dua menu air bersih, tiga menu RTH dan sanitasi, empat menu edukasi, atau bagi yang tidak punya uang, perguruan tinggi silakan memberi edukasi," jelasnya.

Selain program Orang Tua Asuh Cegah Stunting, Menteri Wihaji juga menyampaikan sejumlah program yang menjadi fokus Kemendukbangga/BKKBN dalam menjalankan visi misi Asta Cita dari Presiden RI, Prabowo Subianto. Program tersebut di antaranya, Lansia Berdaya, Gerakan Ayah Teladan hingga pembuatan Super Apps.

"Salah satunya gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting untuk satu juta anak Indonesia. Kemudian Lansia Berdaya, kita kemarin punya semangat baru, bagaimana lansia tetap kita urus, pemerintah hadir, negara hadir. Nanti ada super apps, nanti ada Gerakan Ayah Teladan," katanya.

"Dan saya pembantu presiden tentu berusaha maksimal membantu presiden melaksanakan Asta Citanya, kita melaksanakan Asta Cita keempat dan keenam," ucapnya.

Sumber