Ini Rincian Perjanjian Gencatan Senjata Hamas-Israel yang Berlaku 19 Januari
Hamas dengan Israel telah menyepakati gencatan senjata yang akan dimulai 19 Januari 2025 mendatang. Gencatan senjata akan dilakukan menyusul dengan pembebasan sandera dan penarikan pasukan Israel secara bertahap di Gaza.
Dilansir Al Arabiya News, Kamis (16/1/2025), kesepakatan itu berlaku selama enam minggu. Lalu, apa saja yang ada dalam perjanjian gencatan senjata antara kelompok militan Palestina, Hamas, dengan Israel itu?
Berikut rinciannya
Israel disebut akan membebaskan 30 tahanan Palestina sebagai ganti setiap sandera Israel, dan 50 tahanan Palestina lainnya untuk setiap tentara wanita Israel yang ditahan di Gaza.
Sandera perempuan dan mereka yang berusia di bawah 19 tahun akan dibebaskan terlebih dahulu. Dengan demikian, 33 warga Israel akan dibebaskan dalam 42 hari pertama sejak perjanjian tersebut ditandatangani.
Menurut sumber Al Arabiya, jumlah warga Palestina yang ditahan Israel mencapai 1.650 orang. Lebih lanjut, warga yang mengungsi dari Gaza Utara dapat kembali mulai 22 Januari.
Dalam perjanjian ini, Israel mengatakan akan menarik pasukannya secara bertahap dari koridor Netzarim dan Philadelphi.
Sumber Al Arabiya mengatakan Israel menginginkan peran pengawasan di Philadelphi yang kemudian ditolak Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata. Kemudian digantikan dengan permintaan Israel agar memiliki perwakilan permanen di penyebrangan Rafah.
Kantor PM Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan Hamas telah mengajukan permintaan di menit terakhir untuk mengubah penempatan pasukan Israel di koridor yang membentang di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.
"Karena desakan kuat dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Hamas membatalkan permintaannya pada menit-menit terakhir untuk mengubah penempatan pasukan [militer Israel] di Koridor Philadelphi," kantor Netanyahu menambahkan.
Perundingan untuk perjanjian tahap kedua akan dimulai pada hari keenam belas gencatan senjata. Fase ini akan mencakup pembebasan seluruh sandera yang tersisa dan penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza.
Kemudian dalam perjanjian juga dibahas mengenai perbantuan Gaza. Diketahui, pasukan Israel kerap menghadang bantuan untuk warga Gaza.
Enam ratus truk bantuan kemanusiaan disebut akan memasuki Gaza setiap hari selama enam minggu gencatan senjata. Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan gencatan senjata "sangat penting" untuk menghilangkan hambatan dalam pengiriman bantuan ketika ia menyambut baik kesepakatan tersebut.
Sumber mengatakan penyeberangan Rafah diperkirakan akan dibuka mulai 16 Januari.
Lihat Video ‘Gencatan Senjata di Gaza Dimulai Pada 19 Januari 2025’
[Gambas Video 20detik]