Ini Strategi Investasi Prudential Indonesia pada 2025

Ini Strategi Investasi Prudential Indonesia pada 2025

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengungkapkan arah strategi penempatan investasi pada tahun 2025. 

Head Investment Prudential Indonesia Ni Made Muliartini mengungkapkan arah investasi perusahaan kemungkinan tidak jauh berbeda dengan tahun ini yakni paling banyak di saham.

Namun pihaknya tidak menutup kemungkinan bahwa penempatan investasi akan lebih besar ke obligasi karena tahun depan diproyeksikan produk tradisional akan bertumbuh. 

“Jadi komponen sahamnya akan turun, karena biasanya produk tradisional tidak kami tempatkan di saham, kami akan tempatkan di obligasi,” kata Made dalam acara Ngobrol Media dan Investasi Bareng Prudential pada (4/12/2024). 

Sementara itu, untuk saat ini penempatan investasi perusahaan paling banyak di saham mencapai sebanyak Rp31,66 triliun per kuartal III/2024. Kemudian Surat Berharga Negara (SBN) mencapai sebanyak Rp9,9 triliun, reksa dana Rp5,9 triliun, deposito berjangka Rp4,17 triliun, dan obligasi korporasi Rp2,8 triliun. 

Adapun total investasi perusahaan mencapai sebanyak Rp56 triliun per kuartal III/2024. Sementara itu hasil investasi perusahaan masih menunjukan perbaikan mencapai sebanyak Rp3,94 triliun, yang mana naik 47,49% yoy dari sebelumnya Rp2,67 triliun. 

Penempatan investasi perusahaan masih banyak di saham lantaran kontribusi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit linked masih banyak per kuartal III/2024. Adapun komposisi unit linked mencapai sebanyak 77%, sementara sisanya adalah produk tradisional. Adapun pendapatan premi mencapai sebanyak Rp15,5 triliun per kuartal III/2024.

Sepanjang kuartal III/2024, Prudential Indonesia mencatatkan total klaim asuransi dan manfaat sebesar Rp13,6 triliun, meningkat 4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang telah dibayarkan untuk 1,1 juta klaim.

Kinerja positif perusahaan juga ditopang dengan kondisi keuangan yang sehat, terlihat dari tingkat solvabilitas atau Risk-Based Capital (RBC) perseroan yang jauh di atas ketentuan regulator. Pada kuartal III/2024, tingkat solvabilitas Prudential Indonesia sebesar 476%.

Sumber