Inovasi Kombes Dhani Bikin Kamus Online 5 Bahasa Asing, Kelas IELTS bagi Bintara
Kombes Dhani Hernando membuat sejumlah terobosan saat menjabat sebagai Kepala Sekolah Bahasa (Sebasa) Polri. Perwira lulusan Akpol 1993 itu mengagas kamus online polisi hingga mengembangkan pendidikan pengembangan bahasa Korea.
"Selama saya menjadi Kepala Sekolah Bahasa Polri, katanya, saya sudah berhasil membuat transformasi dengan berbagai program inovasi yang telah saya kerjakan," kata Dhani mengawali perbincangan dengan detikcom beberapa waktu lalu.
Atas inovasinya itu, Dhani diusulkan oleh Lemdiklat Polri dalam program Hoegeng Corner 2024. Saat ini Dhani sudah meninggalkan jabatan Kasebasa Polri dan menjabat sebagai Kepala Bagian Konvensi Internasional Divisi Hubungan Internasional Polri.
Dhani menjelaskan salah satu inovasi yang digagasnya semasa di Sebasa yaitu kamus online yang diberi nama Polisi Jago Bahasa. Aplikasi tersebut bisa diunduh di ponsel Android.
"Kamus ini terdiri dari lima bahasa asing, yaitu Inggris, Prancis, Arab, Jepang dan Mandarin. Dan satu lagi tentang istilah-istilah yang dipakai di PBB. Kan polisi Indonesia yang bertugas di misi perdamaian dan di negara-negara konflik lainnya di bawah PBB," imbuh Dhani.
Dhani menjelaskan kamus yang dibuat di tahun 2020 itu telah diunduh oleh lima ribu orang polisi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Menurut Dhani, kamus online itu dibuat agar para polisi lebih mudah dalam belajar bahasa asing.
Selain itu, Dhani juga memutar otak untuk mengembangkan program di Sebasa Polri saat pandemi COVID-19. Dia kemudian menggelar web learning sebagai upaya untuk membantu para perwira Polri yang hendak sekolah.
"Kemudian program web learning, program ini mendapat sambutan yang banyak dari rekan-rekan saya maupun junior, mau ikut sekolah ini untuk sekolah lanjutan. Mereka merasa terbantu bagaimana menjawab soal," kata Dhani.
Dari pengalaman tersebut, Dhani akhirnya mengembangkan web learning itu dengan memberikan sejumlah topik pelajaran dalam setiap pertemuannya. Misalnya, pelajaran tentang cara menghadapi seleksi PBB hingga penggunaan bahasa Arab untuk pengamanan haji.
"Dan dari tahun 2019 sampai tahun 2024 sudah berjalan sebanyak 22 kali. Dan program web learning juga bisa diikuti oleh masyarakat umum, dan setelah mengikuti program web learning ini bisa mendapatkan e-certificate dan ternyata e-certificate itu banyak juga dilihat oleh panitia-panitia ujian itu," imbuh Dhani.
Pada 2021, Dhani memberi nama Sebasa Polri sebagai Bumi Poliglot Bhayangkara. Lewat penamaan itu, Dhani ingin Sebasa Polri menjadi tempat polisi yang mempunyai kemampuan beberapa bahasa asing.
"Saya memberi nama Sebasa Polri dengan Bumi Poliglot bhayangkara, artinya bahwa Sebasa Polri itu tempat anggota Polri yang mempunyai kemampuan poliglot. Poliglot itu artinya seseorang yang mempunyai beberapa bahasa asing," tutur Dhani.
Inovasi lain yang digagas Dhani yaitu membuka kelas bahasa Korea. Awalnya dia mendapatkan masukan dari kolega polisi mengenai berkembangnya pengaruh budaya Korea di Indonesia.
"Saya banyak ditanya sama orang kok nggak ada bahasa Korea, kan sekarang sedang masif, akhirnya saya pelajari, akhirnya tahun 2021 saya mencari solusi jalan keluar, bagaimana caranya membuka kelas bahasa Korea," kata Dhani.
Dia kemudian bertemu dengan lulusan alumni sastra Korea Universitas Indonesia (UI). Dhani meminta tolong kepada lulusan UI itu untuk mengajarkan anggotanya agar bisa menjadi dosen Bahasa Korea.
"Dia bukan hanya dilatih bisa berbahasa Korea saja, bukan. Juga dia dilatih bagaimana belajar mengajar, membuat hanjar, membuat kurikulum Bahasa Korea. Dan akhirnya pada 2022 akhir, kelas Bahasa Korea bisa saya buka untuk bintara," imbuh Dhani.
Dhani mengungkapkan kelas Bahasa Korea ini mendapatkan sambutan positif dari anggota Polri. Jumlah peminat di kelas ini pun selalu terisi penuh.
"Kan banyak yang senang budaya Korea, sampai sekarang masih berlangsung, masih berlangsung Bahasa Korea," kata Dhani.
Selain itu, Dhani juga membuat terobosan dalam pengembangan kelas IELTS bagi polisi yang hendak kuliah. Hal itu didasari atas keinginan Kalemdiklat saat itu yang mendorong para polisi untuk kuliah ke luar negeri.
"Itu harapan dari Pak Kalemdiklat Jenderal Rycko, beliau mengatakan kepada saya bahwa anggota Polri harus banyak yang beasiswa ke luar negeri apapun pangkatnya," ucap Dhani.
Akhirnya Dhani membuat kelas IELTS untuk bintara sebab selama ini kelas tersebut hanya dibuka untuk perwira. Dia berharap dengan adanya kelas ini semakin banyak polisi dari pangkat apa pun yang bisa kuliah di luar negeri.
Dari program-program di Sebasa Polri tersebut, ada dua yang sudah mendapatkan penghargaan. Pertama, kamus online yang meraih penghargaan dari Kalemdiklat pada Rakor Wandiklat 2021 di Bali.
"Program web learning dan video pembelajaran itu dapat penghargaan lagi dari Bapak Kalemdiklat tahun 2022 Desember pada waktu itu diberikan saat Rakor Wandiklat," kata Dhani.