IPO MR DIY (MDIY) Oversubscribed 1,04 Kali, Saham Listing Perdana Hari Ini
Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten pengelola gerai MR DIY, PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) bakal listing perdana hari ini dengan melepas 2,51 miliar saham.
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (19/12/2024), berdasarkan fixed allotment atau penjatahan pasti saham Daya Intiguna Yasa tercatat mengalami total kelebihan permintaan alias oversubscribed sebanyak 1,04 kali dalam penawaran umum perdana saham.
Perinciannya, total pesanan saham MDIY mencapai 2,62 miliar saham atau melebihi dari yang ditawarkan yakni 2,51 miliar saham. Jumlah ini setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.
MDIY diketahui mematok harga initial public offering (IPO) Rp1.650 per saham. Dengan demikian, perseroan menghimpun dana sebesar Rp4,15 triliun melalui penawaran ini.
Seluruh dana yang diperoleh, setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan perseroan untuk tiga tujuan. Pertama, sekitar 60% digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA).
Hingga 30 Juni 2024, MDIY memiliki total liabilitas sebesar Rp2,71 triliun yang terdiri atas liabilitas lancar Rp1,65 triliun dan liabilitas tidak lancar Rp1,05 triliun.
Kedua, sekitar 30% dari dana IPO akan digunakan oleh anak usaha perseroan untuk membuka toko baru yang terdiri atas biaya deposit utang muka sewa toko, renovasi, pengadaan perabotan, dan perlengkapan toko.
Presiden Direktur MR. D.I.Y Edwin Cheah menyampaikan bahwa dengan potensi perolehan dana jumbo dari IPO, perusahaan berencana melakukan ekspansi jaringan toko baru secara ambisius dengan target pertumbuhan yang signifikan.
“Salah satu target penggunaan dana adalah memperluas jaringan toko baru di berbagai wilayah,” tuturnya melalui keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Perseroan tercatat mengoperasikan sebanyak 824 toko MR DIY hingga akhir Juni 2024. Seluruh toko dikelola secara langsung atau tidak melalui sistem waralaba.
Rencana ketiga, sekitar 10% dana IPO akan digunakan oleh perusahaan untuk modal kerja operasional, seperti pembelian persediaan, biaya logistik, dan sebagainya.
Sampai dengan semester I/2024, MDIY telah mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp532,15 miliar, melesat 228,44% dari periode sama tahun sebelumnya yaitu Rp162,02 miliar.
Pertumbuhan laba bersih perseroan sejalan dengan kinerja penjualan yang melesat 92,54% year on year (YoY) menjadi Rp3,2 triliun sepanjang periode Januari – Juni 2024.
Terkait prospek bisnis, Edwin mengeklaim industri ritel non-grocery di Indonesia cukup menjanjikan dengan proyeksi pertumbuhan rata-rata 8% hingga 2028. Potensi ini didukung stabilitas ekonomi hingga meningkatnya pendapatan masyarakat.
“Kami berada dalam posisi yang kuat untuk memanfaatkan momentum ini,” ucapnya.
Disclaimer Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.