Iran Eksekusi Mati Pria Keturunan Yahudi Atas Pembunuhan
Otoritas Iran mengeksekusi mati seorang warga negaranya, yang seorang Yahudi, terkait kasus pembunuhan. Pria itu dihukum gantung saat ketegangan semakin meningkat dengan Israel.
Kelompok Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Norwegia, seperti dilansir AFP, Senin (4/11/2024), mengidentifikasi pria Iran yang dihukum gantung itu sebagai Arvin Ghahremani. Disebutkan bahwa dia telah dihukum gantung di sebuah penjara di kota Kermanshah pada Senin (4/11) waktu setempat.
Menurut laporan IHR, Ghahremani dinyatakan terbukti bersalah telah melakukan pembunuhan dalam perkelahian jalanan.
"Di tengah ancaman perang dengan Israel, Republik Islam (Iran) telah mengeksekusi mati Arvin Ghahremani, seorang warga negara Iran keturunan Yahudi," ucap Direktur IHR Mahmood Amiry-Moghaddam, dalam pernyataannya.
Disebutkan Amiry-Moghaddam bahwa kasus hukum ini memiliki "kelemahan yang signifikan".
"Namun, selain itu, Arvin adalah seorang Yahudi, dan anti-Semitisme yang dilembagakan di Republik Islam tidak diragukan lagi memainkan peran penting dalam pelaksanaan hukumannya," sebut Amiry-Moghaddam.
Komunitas Yahudi yang dulunya cukup besar di Iran yang didominasi Muslim Syiah, telah menyusut sejak Revolusi Islam tahun 1979 silam. Namun demikian, komunitas Yahudi di Iran tetap menjadi yang terbesar, di luar Israel, di kawasan Timur Tengah.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat Video Netanyahu Kami Dapat Capai Tempat Mana Saja di Iran!
[Gambas Video 20detik]
Meskipun sejumlah warga Iran keturunan Yahudi dieksekusi mati usai revolusi, namun pelaksanaan eksekusi mati terhadap warga Iran keturunan Yahudi belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir.
Ibunda Ghahremani, Sonia Saadati, meminta agar nyawa anaknya diampuni.
Keluarga Ghahremani meminta keluarga korban untuk menerima qisas, namun menurut laporan situs Mizan Online yang dikelola pengadilan Iran, keluarga korban "menolak untuk memberikan persetujuan" atas kesepakatan semacam itu.
Iran dan Israel saling melancarkan serangan udara sepanjang tahun ini, menyusul pecahnya perang antara Tel Aviv dan kelompok Hamas di Jalur Gaza, juga eskalasi konflik dengan Hizbullah di Lebanon. Baik Hamas maupun Hizbullah sama-sama didukung oleh Iran.
Lihat Video Netanyahu Kami Dapat Capai Tempat Mana Saja di Iran!
[Gambas Video 20detik]