Iran Isyaratkan Respons Lebih Lunak Jika Israel Setuju Gencatan Senjata
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan potensi gencatan senjata antara sekutu-sekutunya dan Israel "bisa mempengaruhi intensitas" respons Teheran terhadap serangan Israel baru-baru ini terhadap target-target militer Iran.
"Jika mereka (Israel-red) mempertimbangkan kembali perilaku mereka, menerima gencatan senjata dan berhenti membantai orang-orang yang tertindas dan tidak bersalah di wilayah tersebut, hal ini dapat mempengaruhi intensitas dan jenis respons kami," ucap Pezeshkian seperti dilansir AFP, Senin (4/11/2024).
Dalam pernyataan seperti dikutip kantor berita IRNA, Pezeshkian menambahkan bahwa Iran "tidak akan membiarkan agresi apa pun terhadap kedaulatan dan keamanannya tidak ditanggap".
Pada 26 Oktober lalu, jet-jet tempur Israel melancarkan serangan udara terhadap target-target militer Iran. Tel Aviv menyebut serangan itu sebagai pembalasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu.
Sejak melancarkan serangan pada akhir bulan lalu, Israel telah memperingatkan Iran agar tidak membalas. Namun Teheran telah bersumpah untuk membalas serangan Tel Aviv tersebut.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam pernyataan pada Sabtu (2/11), menegaskan Iran dan sekutu-sekutu regionalnya akan memberikan "respons yang menghancurkan" terhadap Israel, serta sekutunya Amerika Serikat (AS), setelah serangan Tel Aviv terhadap Teheran pada akhir Oktober lalu.
Khamenei merupakan sosok yang memegang keputusan akhir dalam semua urusan negara di Iran.
"Musuh-musuh, baik Amerika Serikat maupun rezim Zionis, harus mengetahui bahwa mereka pasti akan menerima respons yang sangat keras atas apa yang mereka lakukan terhadap Iran, bangsa Iran, dan front perlawanan," tegas Khamenei dalam pidatonya di hadapan para mahasiswa di Teheran.
Simak Video ‘Jika Iran Menyerang, Israel Akan Balas dengan Sangat Keras!’
[Gambas Video 20detik]
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Dia merujuk pada aliansi kelompok bersenjata yang didukung Teheran yang mencakup milisi Houthi di Yaman, Hizbullah di Lebanon, dan kelompok Hamas di Palestina.
Usai menyerang Iran pada Oktober lalu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengklaim serangan itu "menghantam kemampuan pertahanan dan produksi rudal Iran".
Teheran mengklaim serangan Tel Aviv itu menyebabkan "kerusakan terbatas" pada beberapa sistem radar di wilayahnya. Militer Iran menyebut empat tentaranya tewas, sedangkan laporan media lokal Iran menyebut seorang warga sipil juga tewas akibat serangan Israel tersebut.
Simak Video ‘Jika Iran Menyerang, Israel Akan Balas dengan Sangat Keras!’
[Gambas Video 20detik]