IRT di Nias Selatan Tewas Diterkam Buaya di Belakang Rumahnya
NIAS SELATAN, KOMPAS.com – Seorang ibu rumah tangga bernama Nurhawati Zihura (46) tewas diterkam seekor buaya muara saat berada di belakang rumahnya di Desa Orahili, Kecamatan Pulau-Pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Senin (16/12/2024).
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB setelah korban pulang dari ladang dan hendak mencuci kaki di tepi pantai.
Sekretaris Desa Orahili, Agustinus Gaho, mengonfirmasi kejadian tersebut.
"Benar, peristiwa yang menghebohkan warga tersebut, diterkam buaya," tuturnya kepada Kompas.com melalui telepon seluler, Jumat (20/12/2024).
Saat kejadian, korban sempat melihat sesuatu yang tampak seperti kayu mengapung terbawa arus laut sebelum buaya tiba-tiba menerkam lehernya.
Warga yang menyaksikan langsung berteriak meminta tolong, dan segera berhamburan untuk menyelamatkan korban.
Buaya muara tersebut membawa korban ke tengah laut sejauh sekitar 40 meter dari tepi pantai.
Warga setempat segera melakukan pencarian menggunakan speed boat dan perahu motor.
"Sekitar tiga menit kemudian, buaya muncul ke permukaan air dengan korban masih di mulutnya. Warga sontak berteriak dan mencoba mengumpan buaya dengan seekor ayam," ujar Agustinus.
Setelah sekitar satu jam pencarian, buaya tersebut kembali muncul dekat tepi pantai dan melepaskan korban dalam keadaan tidak bernyawa.
Warga yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan mendesak aparat gabungan TNI-Polri untuk mengambil tindakan agar tidak ada korban lain.
Petugas kemudian menembak buaya muara tersebut hingga mati. Ukuran buaya yang berhasil ditembak mencapai 3,94 meter.
Korban dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan, sementara keluarga dan kerabat terlihat sangat berduka atas kehilangan tragis ini.
Bangkai buaya yang berhasil ditembak tersebut diarak oleh warga berkeliling desa menuju halaman Kantor Desa Orahili sebagai peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berada di sekitar pantai atau saat melaut.
Hasil musyawarah antara keluarga korban, pemerintah desa, dan unsur Forkompincam Pulau-Pulau Batu menyepakati bahwa bangkai buaya tersebut akan dikubur.