Irwan Djohan Bangun Bioskop Syariah jika Terpilih Jadi Wali Kota Banda Aceh
BANDA ACEH, KOMPAS.com - Calon wali kota dan wakil wali kota Banda Aceh nomor urut 4, Teuku Irwan Djohan-Khairul Amal, menjanjikan bakal membangun bioskop syariah apabila keduanya terpilih dalam kontestasi Pilkada 2024.
Hal tersebut disampaikan Irwan Djohan dalam debat publik pertama Pilkada Kota Banda, yang berlangsung di Hotel Amel Convention Hall, Rabu (30/10/2024).
Saat memaparkan visi misi pada segmen pertama, Irwan Djohan bahkan menyebut pembangunan bioskop syariah masuk dalam salah satu program unggulan untuk menampung aspirasi anak muda di Banda Aceh.
"Untuk generasi muda kami memiliki beberapa program unggulan, salah satunya adalah bioskop syariah," katanya dengan lantang.
Saat memasuki sesi tanya jawab, pasangan calon nomor urut 1 Illiza Sa’aduddin Djamal-Afdhal Khalilullah kemudian kembali mempertanyakan program tersebut karena menyangkut dengan aturan syariat.
Pantauan Kompas.com, dalam segmen ini perdebatan antara keduanya tampak berlangsung sedikit panas, bahkan saling sindir.
Illiza Sa’aduddin Djamal, atau akrab disapa Bunda Illiza, menyebut Aceh memiliki keistimewaan dalam penerapan syariat yang diatur dalam Qanun Aceh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
"Saya mendengar tadi Bang Irwan, Anda menyampaikan mau membangun bioskop syariah. Saya tidak tahu, tidak paham bagaimana bioskop syariah itu, apakah lepas sepatu untuk masuk agar ada batas suci, atau film yang disajikan pemainnya pakai jilbab semua," sebut Illiza.
"Kemudian bagaimana memfilter jika ada adegan-adegan yang harus difilter, siapa yang mau membangun, kalau itu hanya pemisah lelaki dan perempuan, saya pikir itu bukan konsep syariah," tanya Illiza.
Menyikapi pertanyaan tersebut, Irwan Djohan mengatakan bahwa mengenai bioskop, semua pihak tidak bisa menutup mata dan telinga.
Ini adalah inspirasi yang sudah ada sejak lama dan sangat diinginkan oleh banyak warga Kota Banda Aceh.
"Bukan hanya generasi muda, kalangan dewasa juga. Dulu kita punya banyak bioskop di Kota Banda Aceh, ada bioskop Gajah, Bioskop Elang, Merpati, Garuda, dan sebagainya," katanya.
Menyangkut soal penerapan syariat Islam di Aceh, pihaknya akan menyesuaikan hal tersebut dengan kearifan lokal dan kondisi Aceh saat ini.
"Bioskop harus tetap ada, syariat harus tetap berjalan. Mengenai bagaimana konsep bioskop syariah, nanti saya akan paparkan apabila Bunda ingin mengetahuinya," ucap Irwan.
Mendengar jawaban itu, Illiza kemudian meminta agar terkait program pembangunan bioskop tidak dijadikan untuk kepentingan pribadi.
"Saya hanya tidak mau tentang bagaimana Bang Irwan, itu hanya karena ambisi pribadi lantas memberikan janji manis," katanya.
Menurut Illiza, pada 2017 lalu, salah seorang calon wali kota juga sempat menjanjikan membangun bioskop, namun sampai hari ini hal tersebut tidak terealisasi.
"Biar Bang Irwan tahu saja, saya ini pernah main film. Bahkan dua film yang saya mainkan. Saya sangat mendukung perkembangan kreativitas anak muda di Banda Aceh. Saya yakin, Bang Irwan juga tahu saya memfasilitasi bagaimana anak-anak muda itu bisa membuat film," katanya.
"Hanya persoalannya ada aturan MPU yang tidak memperbolehkan, dan jangan juga ketika memberikan narasi-narasi itu menyesatkan kita semua," tambahnya.
Karena itu, menurut Illiza, seyogianya pemerintah tetap harus membuka ruang seluas-luasnya agar anak muda Banda Aceh tetap bisa membuat film.
Menanggapi pernyataan tersebut, Irwan Djohan lantas juga menyinggung terkait Illiza yang pernah bermain film.
"Nontonnya tidak ada tempat, di mana kita harus nonton film, Bunda?" katanya.
Irwan Djohan menegaskan, pihaknya tetap komit dan berjanji jika terpilih menjadi wali kota nanti, maka akan menghadirkan bioskop syariah di Banda Aceh.
"Insya Allah jika Irwan Djohan-Khairul Amal terpilih, kita akan hadirkan bioskop syariah di Kota Banda Aceh. Insya Allah pertama di Indonesia," ungkapnya.