Israel Gempur Yaman Balas Rudal Houthi, 9 Warga Sipil Tewas

Israel Gempur Yaman Balas Rudal Houthi, 9 Warga Sipil Tewas

Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman melaporkan sedikitnya sembilan warga sipil tewas akibat rentetan serangan udara Israel. Houthi menyebut gempuran militer Tel Aviv itu menghantam pelabuhan dan fasilitas minyak yang ada di wilayah Yaman.

Serangan udara Tel Aviv di Yaman itu merupakan balasan atas serangan rudal Houthi yang menghujani wilayah Israel, dan berhasil dicegat pertahanan udara. Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu bahkan mengancam akan melancarkan pembalasan lebih lanjut terhadap Houthi, yang didukung Iran.

"Musuh Israel menargetkan pelabuhan di Hodeida dan pembangkit listrik di Sanaa, dan agresi Israel mengakibatkan sembilan warga sipil mati syahid," sebut pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, dalam pidatonya yang disiarkan Al-Masirah TV yang dikelola Houthi, seperti dilansir AFP, Jumat (20/12/2024).

Laporan Al-Masirah TV menyebut sejumlah serangan Israel "menargetkan dua pembangkit listrik pusat" yang ada di dalam dan sekitar ibu kota Sanaa.

Rentetan serangan Tel Aviv lainnya menghantam kota pelabuhan Hodeida, dengan Al-Masirah TV menyebut "musuh melancarkan empat serangan agresif yang menargetkan pelabuhan … dan dua serangan yang menargetkan fasilitas minyak".

Disebutkan oleh Al-Masirah TV dalam laporannya bahwa sedikitnya tujuh orang tewas dalam serangan yang menghantam area pelabuhan Al-Saleef, sedangkan dua orang lainnya tewas akibat serangan yang menghantam area fasilitas minyak Ras Issa – kedua target serangan itu berlokasi di Hodeida.

Hodeida merupakan pintu masuk utama untuk pasokan bahan bakar dan bantuan kemanusiaan ke wilayah Yaman, yang dilanda perang selama bertahun-tahun.

Houthi yang menguasai sebagian besar area-area padat penduduk di Yaman, telah berulang kali meluncurkan rudal ke wilayah Israel sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza lebih dari setahun lalu.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Israel juga sebelumnya telah melancarkan serangan balasan terhadap target-target Houthi di wilayah Yaman. Namun gempuran terbaru pada Kamis (19/12) waktu setempat merupakan yang pertama dilancarkan terhadap ibu kota Sanaa yang dikuasai Houthi.

Netanyahu, dalam pernyataannya, mengancam Houthi "akan membayar harga mahal" karena menembakkan rudal ke wilayah Israel.

"Setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim (Bashar al-) Assad di Suriah, Houthi hampir menjadi kekuatan terakhir dari poros kejahatan Iran," sebut Netanyahu.

"Houthi sedang belajar dan akan belajar dari pengalaman pahit, bahwa mereka yang menyerang Israel akan membayar harga yang sangat mahal untuk itu," tegasnya.

Al-Houthi sebagai pemimpin kelompok Houthi menegaskan balik bahwa pihaknya siap menghadapi eskalasi apa pun. "Kami sepenuhnya yakin dengan posisi kami dan siap menghadapi eskalasi apa pun," ucapnya.

Sumber