Israel Luncurkan 61 Rudal ke Suriah, HTS Tak Tertarik Berkonflik

Israel Luncurkan 61 Rudal ke Suriah, HTS Tak Tertarik Berkonflik

DAMASKUS, KOMPAS.com - Tidak hanya menyerang kelompok Hamas di Jalur Gaza, militer Israel juga menyerang beberapa lokasi di Suriah.

Semalam atau Sabtu (14/12/2024) malam, Israel menyerang puluhan lokasi di Suriah dengan serangan udara. Tercatat ada 61 rudal yang ditembakkan Israel ke lokasi militer Suriah.

Meski ada serangan dari Israel, pemimpin kelompok Suriah, Abu Mohammed Al Julani, mengatakan, kelompok Hayat Tahrir Al Sham (HTS) miliknya tidak tertarik untuk berkonflik dengan Israel.

Dikutip dari The Guardian, serangan udara terbaru itu menyusul pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.

Yakni pasukan Israel, yang merebut zona penyangga Dataran Tinggi Golan dengan Suriah minggu lalu akan tetap berada di Gunung Hermon selama musim dingin di posisi yang mereka duduki minggu lalu.

"Mengingat apa yang terjadi di Suriah, ada kepentingan keamanan yang sangat besar bagi kami untuk mempertahankan puncak gunung itu," bunyi pernyataan Kemenhan Israel.

Sementara itu, Abu Mohammed Al Julani, nama samaran yang digunakan oleh Ahmed Al Sharaa, juga memberikan pernyataan kepada media pemerintah Suriah.

"Tidak ada alasan untuk intervensi asing di Suriah sekarang setelah Iran pergi. Kami tidak sedang dalam proses terlibat dalam konflik dengan Israel," terangnya.

Julani mengatakan Israel menggunakan dalih palsu untuk membenarkan serangannya terhadap Suriah.

Tetapi ia tidak tertarik terlibat dalam konflik baru karena negara itu sedang berfokus pada pembangunan kembali setelah berakhirnya pemerintahan Bashar Al Assad.

Ia menambahkan, solusi diplomatik adalah satu-satunya cara untuk memastikan stabilitas, bukan petualangan militer yang tidak dipikirkan dengan matang.

"Argumen Israel telah menjadi lemah dan tidak lagi membenarkan pelanggaran mereka baru-baru ini. Israel telah dengan jelas melewati batas keterlibatan di Suriah, yang menimbulkan ancaman eskalasi yang tidak beralasan di wilayah tersebut," terang Julani.

"Kondisi Suriah yang lelah karena perang, setelah bertahun-tahun konflik dan perang, tidak memungkinkan terjadinya konfrontasi baru. Prioritas pada tahap ini adalah rekonstruksi dan stabilitas, bukan terseret ke dalam perselisihan yang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut," tegas dia.

Sementara itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan Israel menembakkan 61 rudal ke lokasi militer Suriah dalam waktu kurang dari lima jam pada Sabtu malam.

Serangan udara Israel menghantam pangkalan, senjata berat, lokasi yang terkait dengan program rudal dan senjata kimia rezim Assad sebelumnya, dan menghancurkan pasukan angkatan laut Suriah yang kecil di pelabuhan Latakia.

Serangan yang terus berlanjut telah memicu kekhawatiran yang meningkat di kalangan diplomat dan pejabat internasional yang khawatir atas apa yang mereka khawatirkan sebagai pendudukan baru yang tidak terbatas di wilayah Suriah.

PBB telah meminta Israel untuk menarik diri dari zona penyangga, yang terletak di antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Sumber