Israel Tak Ingin Ada Perayaan Saat Tahanan Palestina Dibebaskan
Gencatan senjata di Jalur Gaza akan dimulai pada Minggu (19/1) pagi waktu setempat, dengan melibatkan pembebasan para tahanan Palestina yang ditukar dengan para sandera Israel. Tel Aviv tidak menginginkan adanya perayaan di depan umum ketika para tahanan Palestina dibebaskan nantinya.
Dinas Penjara Israel, seperti dilansir AFP, Sabtu (18/1/2025), mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah untuk mencegah perayaan di depan umum ketika para tahanan Palestina dibebaskan dari penjara sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.
Langkah-langkah untuk mencegah perayaan itu, sebut Dinas Penjara Israel, turut menjadi pertimbangan dalam persiapan pembebasan para tahanan Palestina untuk ditukar dengan para sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza.
Disebutkan Dinas Penjara Israel bahwa dua penjara, satu di dekat Yerusalem dan satu lagi di dekat kota Ashkelon, telah memulai persiapan dengan mengumpulkan para tahanan Palestina yang akan dibebaskan.
"Komisioner Dinas Penjara Israel, Mayor Jenderal Kobi Yaakobi, menginstruksikan bahwa… untuk mencegah perayaan dengan kegembiraan di depan umum di Ashkelon dan area-area lainnya di Israel, pengawalan dari Penjara ‘Shikma’ tidak akan ditangani oleh bus-bus sipil Palang Merah (Internasional)," demikian pernyataan Dinas Penjara Israel.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengawasi pertukaran tahanan Palestina dan sandera Israel ketika gencatan senjata berlangsung di Jalur Gaza pada November 2023 lalu. Pada saat itu, sebanyak 105 sandera, termasuk 80 sandera Israel, dibebaskan oleh Hamas, yang ditukar dengan 240 tahanan Palestina.
Dinas Penjara Israel mengatakan bahwa "unit-unit khusus" dari pihak mereka akan menangani transportasi para tahanan Palestina tersebut.
Menurut Dinas Penjara Israel, Yaakobi juga mengatakan kepada para tahanan Palestina yang akan dibebaskan untuk "menahan diri dari ekspresi kegembiraan di dalam wilayah Israel".
Otoritas Israel sebelumnya mengumumkan bahwa "pemerintah menyetujui pembebasan 737 tahanan" Palestina pada tahap pertama kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza.
Simak Video Menteri Israel yang Setuju Gencatan Senjata Ini Keputusan Sulit
[Gambas Video 20detik]
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Kementerian Kehakiman Israel merilis nama-nama tahanan, baik pria, wanita maupun anak-anak, yang disebutkan tidak akan dibebaskan sebelum Minggu (19/1) sore, sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Qatar Umumkan Gencatan Senjata Gaza Dimulai 19 Januari Pagi
Otoritas Qatar, yang merupakan salah satu mediator kesepakatan ini, mengumumkan bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza akan mulai berlaku pada Minggu (19/1) pagi, sekitar pukul 06.30 GMT atau pukul 08.30 waktu Gaza. Gencatan senjata disepakati akan berlangsung selama enam minggu.
"Sebagaimana dikoordinasikan oleh para pihak dalam perjanjian dan para mediator, gencatan senjata di Jalur Gaza akan dimulai pada pukul 08.30 waktu lokal Gaza pada hari Minggu, 19 Januari," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, dalam pernyataan via media sosial X.
"Kami menyarankan warga untuk mengambil tindakan pencegahan, berhati-hati, dan menunggu arahan dari sumber-sumber resmi," ucapnya memberikan imbauan.
Waktu pasti dimulainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas belum jelas, meskipun Israel mengatakan tidak akan ada tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebelum pukul 14.00 GMT.
Hamas Bicara Soal Mekanisme Pembebasan Sandera Israel di Gaza
Kelompok Hamas, dalam pernyataan pada Sabtu (18/1) seperti dilansir Reuters, mengatakan bahwa mekanisme pembebasan sandera Israel di Jalur Gaza akan bergantung pada jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel.
Disebutkan Hamas bahwa daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan dari penjara Israel akan dipublikasikan satu hari sebelum pertukaran tahanan-sandera dilakukan berdasarkan kesepakatan yang dicapai pada Rabu (15/1) waktu setempat.
Menurut kesepakatan gencatan senjata yang disepakati, akan ada 33 sandera yang dibebaskan Hamas pada tahap pertama, sebagai pertukaran dengan tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel.
Simak Video Menteri Israel yang Setuju Gencatan Senjata Ini Keputusan Sulit
[Gambas Video 20detik]