Israel Tegaskan Tak Akan Ada Gencatan Senjata di Lebanon
Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengatakan tidak akan ada gencatan senjata di Lebanon hingga tujuan perang tercapai. Katz yang baru saja dilantik sebagai Menhan ini, menegaskan Tel Aviv akan terus menyerang Hizbullah di Lebanon dengan kekuatan penuh.
Penegasan itu, seperti dilansir Reuters dan The Times of Israel, Selasa (12/11/2024), disampaikan oleh Katz setelah menggelar rapat dengan jajaran petinggi militer Israel. Katz baru saja dilantik sebagai Menhan Israel untuk menggantikan Yoav Gallant yang dipecat Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.
"Tidak akan ada gencatan senjata dan tidak ada jeda (pertempuran) di Lebanon," tegas Katz dalam pernyataannya via media sosial X.
Lebih lanjut, Katz mengatakan bahwa operasi ofensif Israel "harus terus berlanjut untuk melemahkan kemampuan Hizbullah dan mencapai hasil kemenangan".
"Kita akan terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh hingga tujuan perang tercapai," cetusnya.
"Israel tidak akan menyetujui pengaturan apa pun yang tidak menjamin haknya untuk menegakkan dan mencegah terorisme secara mandiri, memastikan tujuan perang di Lebanon tercapai, termasuk melucuti persenjataan Hizbullah, mendorong mereka keluar dari Sungai Litani, dan mengizinkan penduduk wilayah utara untuk kembali ke rumah mereka dengan aman," ujar Katz.
Sungai Litani merupakan sungai yang mengalir melintasi wilayah Lebanon bagian selatan, yang berjarak sekitar 30 kilometer sebelah utara perbatasan Israel.
Simak Video Israel Bicara Gencatan Senjata di Lebanon, Singgung Rusia
[Gambas Video 20detik]
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Penegasan Katz itu disampaikan setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Gideon Saar, dalam pernyataan pada Senin (11/11) seperti dilansir Al Jazeera, menyebut ada "kemajuan tertentu" dalam pembicaraan mengenai gencatan senjata di Lebanon.
Saar, dalam pernyataannya, mengatakan bahwa tantangan utamanya adalah menerapkan perjanjian gencatan senjata. Dia juga menyebut bahwa Israel bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam upaya diplomatik.
"Kami akan siap berada di sana jika kami mengetahui, pertama-tama, bahwa Hizbullah tidak berada di perbatasan kami, tidak berada di utara Sungai Litani, dan bahwa Hizbullah tidak akan dapat mempersenjatai anggotanya lagi dengan sistem senjata baru," ucapnya.
Kelompok Hizbullah, yang bermarkas di Lebanon, mengatakan pihaknya belum menerima proposal perdamaian apa pun. Namun seorang pejabat Hizbullah di Beirut menyebut bahwa upaya diplomatik telah meningkat.
Simak Video Israel Bicara Gencatan Senjata di Lebanon, Singgung Rusia
[Gambas Video 20detik]