Istana Bantah Prabowo Terbang ke AS untuk Temui Donald Trump yang Menang Pilpres, tapi...

Istana Bantah Prabowo Terbang ke AS untuk Temui Donald Trump yang Menang Pilpres, tapi...

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi membantah kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS) dalam rangka menemui Donald Trump yang memenangkan Pilpres AS 2024.

Hasan menyebut Prabowo dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS saat ini, yakni Joe Biden.

"Pak Presiden tentu masih menunggu hasil Pilpres Amerika, tapi memang kunjungan ke Amerika memang dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden yang sekarang dulu," ujar Hasan di Istana, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Meski demikian, Hasan menyebut mereka juga melihat perkembangan yang terjadi di AS.

Menurutnya, bisa saja Prabowo menemui pemenang Pilpres AS setelah itu, entah pemenangnya adalah Trump ataupun Kamala Harris.

"Bisa saja kemudian berkembang untuk… Ya kan nanti setelah Pak Presiden di sana kan sudah, mungkin sudah ada hasil sementara, walaupun belum inaugurasi. Tapi juga mungkin bisa bertemu dengan pemenang pilpres di sana, siapapun yang menang itu," imbuhnya.

Calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump, mengeklaim kemenangan dalam pemilu 2024. Ini disampaikannya setelah Fox News memproyeksikan bahwa Trump telah mengalahkan rivalnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

Melansir Reuters, Trump tampil di hadapan pendukung yang bersorak di acara pemantauan pemilu di Palm Beach County Convention Center di Florida, di mana ia ditemani keluarganya dan pasangan calon wakil presidennya, JD Vance, Rabu (6/11/2024).

Dalam pidato kemenangannya, Trump mengatakan, “Amerika telah memberikan kami mandat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan (mandat ini) sangat kuat.”

Meskipun saluran berita lain belum mengkonfirmasi hasilnya, kemenangan Trump tampak sudah di depan mata setelah ia memenangkan negara bagian penting seperti Pennsylvania, North Carolina, dan Georgia, serta memimpin di beberapa negara bagian lainnya, menurut Edison Research.

Sementara itu, Harris, yang berkumpul dengan pendukung di Howard University, tidak memberikan pernyataan publik.

Sumber